Bisnis.com, JAKARTA - Anda pernah mengalami kondisi tiba-tiba merasa pusing dan sekeliling terasa sedang berputar? Bila pernah, bisa jadi Anda sedang mengalami Vertigo atau kehilangan keseimbangan disertai rasa pusing yang hebat.
Dilansir dari berbagai sumber, vertigo merupakan gejala di mana kepala terasa pusing, yang menimbulkan efek halusinasi seakan lingkungan sekitar ikut berputar yang biasanya terjadi secara tiba-tiba.
Gejala serangan vertigo ternyata bervariasi. Setiap penderita memiliki kasus yang berbeda-beda. Ada yang sekadar pusing yang terjadi dalam waktu singkat. Namun, ada juga kasus vertigo parah di mana penderita mengalami sakit kepala yang lebih lama.
Baik penderita vertigo ringan ataupun berat, tentunya tidak merasa nyaman dan akan menyebabkan gangguan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan, pada kasus vertigo parah, seseorang tidak akan beraktivitas secara normal karena gangguan keseimbangan tersebut.
Gangguan keseimbangan dapat membahayakan kesehatan, terutama jika penderita sedang berada di kondisi riskan, seperti berkendara atau berada di ketinggian.
Ada dua penyebab vertigo, yaitu vertigo perifer dan sentral. Vertigo perifer merupakan vertigo yang sering ditemui. Vertigo ini disebabkan oleh gangguan pada bagian dalam telinga. Di sisi lain, vertigo sentral merupakan vertigo yang terjadi akibat adanya gangguan pada otak atau sistem saraf pusat.
Selain itu, vertigo juga dapat terjadi karena beberapa gangguan. Berikut 3 gangguan yang dapat menimbulkan vertigo seperti dikutip dari Tempo.co:
1. Vertigo Posisi Paroksimal Jinak (Benign Paroxysmal Positional Vertigo)
Gejala serangan vertigo posisi paroksimal jinak biasanya terasa saat penderita menggerakkan kepala. Meski belum dapat dipastikan penyebab gejala vertigo ini, namun terdapat dugaan vertigo posisi paroksimal jinak terjadi karena efek tindakan medis yang pernah dijalani penderita. Dugaan lain, adanya kristal alami tubuh yang masuk ke telinga bagian dalam.
Lebih jelasnya, di dalam telinga terdapat organ vestibular labyrinth, yang di dalamnya terdapat saluran semisirkular dan otolit. Saluran semisirkular berperan sebagai sensor gerakan khusus saat kepala memutar. Sementara itu, otolit berperan sebagai pemantau gerakan kepala tersebut, di mana di dalam otolit ini terdapat kristal yang membuat telinga sensitif terhadap gravitasi.
Nah, apabila kristal dalam otolit ini terlepas dan masuk ke saluran semisirkular, hal ini akan menyebabkan saluran semisirkular lebih sensitif terhadap gerakan kepala. Itulah sebabnya penderita akan mengalami gangguan keseimbangan.
2. Labirinitis
Di dalam telinga terdapat dua saraf keseimbangan yang berperan mengirimkan sinyal untuk menentukan arah dan pengendalian keseimbangan otak. Apabila salah satu dari dua saraf tersebut mengalami peradangan, hal tersebut akan menimbulkan vertigo yang disebut juga labrinitis.
Selain menyebabkan vertigo, labrinitis juga dapat mengakibatkan mual dan muntah, telinga berdengung, pergerakan mata tidak terkontrol, dan hilangnya keseimbangan.
3. Penyakit Meniere
Meniere merupakan kondisi kerusakan telinga bagian dalam, namun penyebabnya belum diketahui secara pasti. Meniere juga dapat menyebabkan vertigo, sebab penderita meniere biasanya mengalami ketidaknormalan jumlah cairan di dalam telinga, yang berdampak pada gangguan keseimbangan.
Nah, jumlah cairan yang tidak normal dalam telinga bisa disebabkan oleh respons imun tidak normal, infeksi virus, alergi dan juga cedera kepala, selain itu juga disebabkan oleh kelainan genetik atau keturunan, migrain, terjadi penyumbatan.
Selain tiga hal tersebut, banyak penyakit yang menyebabkan terjadinya vertigo. Salah satunya gejala yang berhubungan dengan gangguan telinga dan otak.