Bisnis.com, JAKARTA- Dahulu, sajian steak identik dengan kesan western food yang hanya dapat dijumpai di restoran-restoran mewah dengan harga yang tidak murah. Namun, tampaknya hal tersebut tidak berlaku lagi sejak maraknya warung-warung kios hingga kaki lima yang menjajakan sajian yang diperkenalkan pertama kali oleh Bangsa Spanyol pada abad ke-16 itu.
Semangat ingin ‘merakyatkan’ sajian steak ini juga tampak pada sebuah warung kecil di pinggir tikungan jalan bernama Steak Potik. Sesuai dengan namanya, warung ini berada di pojok tikungan Jl Empu Barada Raya Kelapa Dua Tangerang. Potik berarti akronim dari pojok tikungan.
Pendirinya adalah Suminto, seorang mantan chef restoran hotel internasional di Jakarta yang memutuskan untuk mendirikan usaha setelah 18 tahun berkarir. Keputusannya untuk berhenti bekerja adalah karena ia bosan memasak makanan yang hanya disajikan untuk konsumennya yang berasal dari kalangan atas.
Minto, begitu sapaan akrabnya, memiliki keinginan bahwa kreasi masakannya bisa dinikmati oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah. Akhirnya, ide itu pun berbuah dengan menjajakan steak dengan harga yang sangat terjangkau.
Dengan modal yang tidak besar dan mengajak satu kawannya yang juga bekerja sebagai chef hotel, Minto memulai bisnis ini sejak Februari 2015.
Menurutnya, steak sudah memiliki nama yang besar juga dari segi pengolahan relatif cukup mudah, bahkan steak sudah dianggap seperti gaya hidup. Karena alasan itulah ia lebih memilih untuk menjual steak dibandingkan dengan sajian lain.
Sampai hari ini, sudah ada sekitar 24 menu yang disediakan oleh Steak Potik. Bukan hanya daging sapi, warung ini juga menyajikan menu steak yang berbahan daging ayam dan ikan.
Itulah yang menjadi ciri khas Steak Potik dari warung-warung steak lainnya. Minto mengatakan bahwa selain harganya yang murah, warung steak miliknya juga mengusung konsep gaya masak fusion food.
Gaya fusion adalah suatu inovasi kuliner yang menggabungkan atau memadupadankan beberapa unsur tradisi kuliner yang berbeda dan bertujuan untuk menciptakan suatu karya baru di bidang kuliner agar menjadi lebih menarik.
Hal itu nampak pada salah satu menu yang disajikan oleh Steak Potik yaitu Crispy Steak, terdiri dari daging ayam, ikan, daging sapi crispy yang dipadukan dengan saus spicy Thai basil dan disajikan bersamaan dengan jagung dan kentang goreng sebagai pelengkap.
Sejak awal, Minto sudah bertekad untuk mempertahankan bisnisnya dalam kondisi apapun. Ia bercerita pengalaman pahitnya berbisnis ketika kedainya sangat sepi pembeli di awal-awal berdiri. Bahkan, ia sampai harus bekerja untuk menutupi kekurangan usahanya agar tetap bisa berjalan.
Minto tetap pada prinsipnya bahwa usaha yang sudah ia mulai harus ia rintis dengan penuh tanggung jawab. Selain itu, ia bertahan pada konsep usaha yang ia bentuk. Baginya, pantang untuk membuat usaha yang serupa dengan orang lain. Menjadi berbeda dari yang lainnya merupakan kunci penting dalam menjalankan usahanya.
Terbukti, kesabaran Minto selama kurang lebih 6 tahun berbuah manis. Perlahan tapi pasti warung steak sederhana miliknya kini sudah mengalami perluasan. Hal itu dikarenakan sudah mulai banyak pelanggan yang ingin mencicipi steak murah meriah ala Potik. Bahkan, beberapa food vlogger terkenal di Indonesia sudah menyambangi warungnya. Salah satunya adalah Magdalena Fridawati atau yang lebih dikenal Mgdalenaf.