Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan sejumlah tanaman obat sebagai bahan jamu yang bisa dikonsumsi selama pandemi Covid-19.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati mengatakan konsep pemanfaatan obat tradisional adalah melalui intervensi pada sisi host (manusia) dengan mengoptimalisasi fungsi tubuh sehingga terbentuk kemampuan pertahanan tubuh yang dapat beradaptasi terhadap penyebab gangguan kesehatan.
Beberapa manfaat yang didapatkan jika mengonsumsi jamu antara lain menjaga kebugaran tubuh, sebagai pendamping obat kimia, misalnya obat anti diabetes dan hipertensi, sebagai adjuvant, misalnya pada penderita kanker digunakan untuk mengurangi efek samping kemoterapi dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
"Misalnya dengan memanfaatkan tanaman jahe yang memiliki kandungan minyak atsiri yang bersifat anti radang dan anti oksidan. Jamu juga dapat mengurangi gangguan kesehatan ringan, misalnya dengan memanfaatkan kencur untuk membantu meredakan batuk," kata Widyawati dalam siaran pers yang dikutip dalam laman Kemenkes, Minggu (30/5/2021).
Dia menambahkan konsumsi jamu selama masa pandemi Covid-19 bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya dalam hal meningkatkan daya tahan tubuh.
Menurutnya, konsumsi jamu menjadi salah satu upaya promotif preventif yang dihasilkan dari berbagai ramuan dan tanaman obat yang berasal dari kearifan lokal. Berbagai manfaat kesehatan bisa didapatkan jika rutin mengonsumsinya.
Dia menjelaskan manfaat lain untuk mencegah Covid-19 adalah membantu menanggulangi faktor komorbid dengan memanfaatkan seledri yang mengandung minyak atsiri yang bermanfaat dalam menurunkan tekanan darah tinggi.
Hasil Riset Kesehatan Dasar pada 2018 menunjukkan sebesar 31,4 persen masyarakat memanfaatkan pelayanan Kesehatan tradisional dan 12,9 persen melakukan upaya Kesehatan tradisional sendiri. Sebanyak 48 persen kesehatan tradisional yang dimanfaatkan berupa ramuan jadi dan 31,8 persen berupa ramuan buatan sendiri.
Sementara, Sekjen Kemenkes Oscar Primadi menuturkan dalam mendorong pengembangan dan pemanfaatan obat tradisional, kontribusi dari dunia usaha sangat penting dalam produksi obat tradisional agar dapat bersaing dengan produk obat tradisional dari luar negeri.
“Saya harap para pengurus dan anggota GP Jamu dapat lebih produktif dalam mengembangkan jamu yang bersumber pada kearifan lokal,” katanya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun