Bisnis.com, JAKARTA — Perawatan kulit wajah dengan suntikan ekstrak DNA ikan salmon dikabarkan harus merogoh kocek miliaran rupiah. Harga fantastis yang ramai diperbincangkan tersebut membuat treatmen DNA ikan salmon dianggap menjadi suatu rangakaian kecantikan yang elit.
Meskipun manfaat yang ditawarkan menggiurkan, dengan harga tersebut justru membuat masyarakat untuk mengurungkan niat mencobanya. Namun, pihak klinik kecantikan di Indonesia menyangkal kabar tersebut.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Yulia Siskawati menyebutkan DNA ikan salmon ini populer awalnya di Korea Selatan, dan ketika tren ini masuk Indonesia dengan gosip harga yang terlalu berlebihan.
"Banyak yang mengatakan bila harganya sangat mahal dari treatmen kecantikan yang lainnya. Padahal, sebenarnya di Indonesia harganya tidak menyampai Rp10 juta. Di Zap Premier seluruh Indonesia menawarkan rejuran healer menggunakan ekstrak DNA ikan salmon dengan harga Rp8 juta,” ujar secara virtual pada acara ZAP Premiere Virtual Media Meet Up: Salmon DNA Bikin Awet Muda, Kamis (24/6/2021).
Bila suntik botox dan filler hanya menyasar pada satu titik yang diinginkan, berbeda halnya dengan suntikan DNA ikan salmon.
Rejuran healer DNA ikan salmon efeknya akan menyeluruh pada wajah sehingga dengan satu suntikan bisa memberikan efek meremajakan pada satu wajah. Oleh karena itu, tidak dibutuhkan banyak suntikan untuk mendapatkan hasil wajah yang diinginkan. Namun jika pada titik-titik tertentu dirasakan kurang memuaskan, pasien boleh meminta suntikan bagian yang ingin disembuhkan.
“Misalnya dia sudah suntik di wajah, kerutan di wajahnya hilang dan kulitnya menjadi berseri kembali. Namun, pada bagian leher, dada dan tangannya masih menunjukan keriputan. Karena merasa kurang lengkap jika hanya wajah saja, maka di bagian yang masih keriput dan kusam tersebut mereka minta untuk suntik juga. Dan maka kami akan memberikannya,” tambah Yulia.
Dengan adanya permintaan dari pasien untuk melakukan tambahan suntikan di titik lain, otomatis harga yang harus dikeluarkan bertambah. Harga tergantung dari jumlah suntikan yang dibutuhkan pada kondisi pasien. “Jadi, fantastis atau tidaknya harga yang harus dikeluarkan tergantung daeri jumlah suntikannya,” tutup Yulia.