Bisnis.com, JAKARTA — Dampak pandemi Covid-19 semakin mengkhawatirkan di Indonesia, termasuk masalah kekurangan gizi yang melanda anak-anak.
Masalah anak yang kurang gizi mengakibatkan kondisi yang buruk bagi bagi bertumbuh kembang anak, terutama kondisi stunting dan malnutrisi.
Acting Country Representive GAIN Indonesia Agnes Mallipu mengatakan Covid-19 membuat tantangan pemenuhan gizi di Indonesia semakin krusial.
"Kita semua tahu bahwa Covid-19 membuat segala aspek ekonomi menjadi lemah. Oleh karena itu daya masyarakat untuk membeli makanan begizi begitu lemah," ungkapnya secara virtual pada acara webinar Katadata X GAIN Indonesia bertajuk Diseminasi Capaian dan Pembelajaran Program Peningkatan Status Gizi Masyarakat, Rabu (30/6/2021).
Agnes menjelaskan jika ekonomi lemah tersebut karena upah para orang tua yang mengalami masalah karena Covid-19. Masyarakat akan menggunakan upah atau uang yang dipunya untuk memenuhi kebutuhan pangannya saja. Dan tentunya tanpa mementingkan aspek gizi dari pangan tersebut karena biaya yang tidak mendukung.
Daya beli masyarakat yang lemah terhadap belanja asupan pangan yang sehat akan memberatkan pihak keluarga di era pandemi ini. Maka dari itu Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari setahun ini justru memperparah kondisi kurang gizi di Indonesia.
Anak yang kurang gizi tidak memiliki nutrisi dan daya tahan tubuh yang kuat untuk menangkal tubuh dari panyakit, mereka akan rentan terjangkit virus Covid-19.
Menurut Agnes, problematika ini harus dihentikan secapat mungkin dan tidak bisa dianggap remeh. "Tak hanya perlu gerakan dari pemerintah, namun seluruh masyarakat harus berusaha mengatasi bersama kondisi ini. Dengan begitu anak Indonesia lebih produktif, cerdas dan sehat jika gizi mereka terpenuhi," tutup Agnes.