Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI) Tri Yunis Miko mengatakan obat Covid-19 sudah mungkin tersedia dalam waktu 1 tahun ke depan.
Dia mengatakan saat ini sedang dilakukan penelitian oleh berbagai lembaga studi terkait dengan obat Covid-19. Terkait dengan hal tersebut, sambungnya, pabrik-pabrik obat sedang berburu peneliti dalam pengembangan obat Covid-19.
"Studi sedang dilakukan untuk menemukan obat Covid-19. Menurut saya, satu tahun ke depan akan ada obat pilihan untuk untuk mengobati Covid-19. Pabrik obat sedang berburu peneliti," ujar Tri kepada Bisnis, Kamis (26/8/2021).
Namun demikian, kata Tri, studi baru dilakukan terhadap pasien dengan gejala ringan.
Sebagaimana diketahui, dunia sedang bersiap untuk menghadapi kenyataan bahwa pandemi Covid-19 akan menjadi endemi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Rabu (25/8/2021) dalam rapat dengar pendapat (RDP) di DPR RI mengatakan Covid-19 akan menjadi endemi seperti virus polio dan cacar yang tidak mungkin bisa dihapuskan.
Dengan kata lain, dunia harus hidup berdampingan dengan Covid-19 untuk waktu yang cukup lama. Untuk itu, kata Budi, perkembangan dari theurapetic side dengan hadirnya obat-obatan akan mengurangi risiko kematian Covid-19 bisa dikurangi.
Tentunya, kata Budi, kehadiran obat Covid-19 harus dikombinasinasikan dengan protokol kesehatan yang baik, vaksinasi, dan kebiasaan hidup yang sehat. Dengan demikian, fatality rate ataupun tingkat kematian virus Covid-19 tidak separah virus corona sebelumnya, seperti MERS dan SARS.