Bisnis.com, JAKARTA – Demam adalah masalah kesehatan umum yang dialami oleh hampir semua orang dan terkadang bisa berlangsung lebih lama dari biasanya atau biasa disebut dengan demam remiten.
Lantas, apa itu demam remiten? Dokter Umum di Rumah Sakit Sahara Lucknow, Dr. Sumeet Nigam mengatakan bahwa demam remiten merupakan kondisi di mana demam terus-menerus dan melebihi suhu tubuh normal dalam waktu yang lama.
“Pada demam normal, suhu di atas 38 derajat Celcius dianggap demam. Ini juga berlaku untuk demam remiten,” ucapnya.
Baca Juga Waspada Penyakit Ini, Saat Diet Keto |
---|
Lebih lanjut, demam remiten atau demam yang terus-menerus dapat menyebabkan kelemahan, kelelahan, dan nyeri tubuh.
Demam remiten lebih terlihat pada anak-anak atau orang dewasa yang lebih tua karena sistem kekebalan yang relatif lebih lemah. Oleh karena itu, dokter menyarankan untuk memeriksakan diri jika demam berlangsung lebih dari 3 hari.
Pada gejala demam biasa, penderita biasanya mengalami gejala seperti menggigil dan kedinginan, kulit memerah, kelemahan atau perasaan ingin pingsan, pusing, palpitasi (jantung berdebar-debar), dan keringat berlebihan.
Sedangkan gejala dari demam remiten antara lain penderita mengalami depresi, peningkatan sensitivitas nyeri, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, dan nafsu makan rendah
Dilansir dari Only My Health, Senin (13/9/2021), penyebab demam remiten bisa sama seperti demam umum lainnya, tetapi dalam kebanyakan kasus terjadi karena infeksi bakteri.
Di mana infeksi bakteri tersebut bertahan lebih lama dan mengakibatkan demam sebagai gejala dari beberapa kondisi kesehatan lainnya. Jika demam remiten semakin terlihat, maka akan mempengaruhi berbagai fungsi tubuh dan efisiensi fungsi.
Selain disebabkan bakteri, terdapat juga beberapa kondisi yang menyebabkan demam remiten karena respon demam sistem saraf pusat.
“Ini berarti ada masalah dengan mekanisme endokrin, neurologis, imunologis atau perilaku dalam tubuh. Demam remiten dapat membuat seseorang rentan terhadap penyakit berat dan infeksi di dalam tubuh,” katanya.
Nigam melanjutkan, demam yang terjadi pada tahap tersebut sebagian besar merupakan tanda dari salah satu masalah kesehatan.