Bisnis.com, SOLO - Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak 2019 hingga kini membuat banyak orang bergantung pada gadget dan internet.
Kegiataan di luar rumah pun dibatasi dan diganti dengan aktivitas daring.
Akibatnya, banyak anak-anak hingga orang dewasa menjadi kecanduan ponsel dan internet karena kegiataan di luar rumah terbatas.
Tren bersosial media pun terus mengalami peningkatan hingga membuat orang ingin selalu mengecek ponsel mereka.
Alhasil, penggunaan ponsel tanpa disadari sudah mengubah pola kehidupan kita.
Kebiasaan menunduk melihat layar atau tidak bisa tidur jika belum mengecek pesan, hanya sedikit contoh dari banyak perubahan yang terjadi.
Perubahan ini bisa memberikan dampak buruk untuk kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Kemudian tanpa disadari, berbagai gangguan kesehatan yang bisa muncul sebagai dampak negatif dari penggunaan telepon genggam.
Nah, berikut gangguan atau penyakit baru yang muncul karena mengalami kecanduan ponsel pintar.
1. Kanker Otak
Gelombang radiofrekuensi yang dipancarkan oleh telepon genggam, dianggap berpotensi untuk memicu kanker.
Pasalnya, gelombang tersebut bisa diserap oleh jaringan di tubuh yang letaknya berdekatan dengan handphone saat digunakan.
Beberapa tahun lalu, lembaga penelitian kanker internasional telah memasukkan gelombang radiofrekuensi sebagai salah satu hal yang berpotensi karsinogenik. Ini artinya, gelombang tersebut berpotensi meningkatkan risiko kanker.
2. FOMO
FOMO atau Fear of Missing Out adalah gangguan mental yang ditunjukkan dengan rasa takut saat harus berpisah dengan internet atau ponsel.
Tren dan derasnya arus informasi yang terus mengalir membuat seseorang kebingungan saat tak mendapatkan informasi terbaru.
Sebuah studi dari University of Essex menemukan bahwa ciri-ciri orang yang sudah terjangkit FOMO adalah mereka yang selalu mengecek akun media sosial setiap saat untuk melihat apa saja aktivitas yang dilakukan orang lain.
Saking takutnya, seorang dengan tanda FOMO bahkan sampai mengabaikan aktivitasnya sendiri.
FOMO juga dapat diartikan sebagai munculnya rasa khawatir saat melihat orang lain lebih banyak melakukan aktivitas menyenangkan dan lebih bahagia.
Akibatnya, mereka yang mengidap FOMO akan lebih sering membandingkan hidupnya dengan orang lain.
FOMO yang parah bisa membuat seseorang terserang penyakit iri yang mengarah ke gejala depresi akut.
3. Nomofobia
Nomofobia adalah gejala yang ditandai dengan munculnya ketakutan jika tidak memegang handphone.
Studi pada tahun 2015 menemukan bahwa seseorang yang sedang melakukan aktivitas di saat handphone-nya berdering menjadi lebih sulit konsentrasi bahkan bisa meningkatkan kecemasan.
Seorang penderita Nomofobia harus selalu memegang ponselnya dan mengabadikan semua kegiatan dengan ponselnya.
Di kondisi tertentu, seorang Nomofobia merasa tak perlu membawa jam atau dompet karena semua aktivitas bisa dilakukan secara mudah melalui ponsel mereka.
4. Low Battery Anxiety
Perasaan khawatir tak bisa menggunakan ponsel menjadi gangguan baru yang bisa dimiliki oleh seseorang.
Bukan FOMO atau pun Nomofobia, gangguan ini bisa dibilang sangat menganggu karena khawatir ponselnya akan mati.
Melihat baterai ponsel berada di bawah 20 persen membuat seseorang terserang panic attack.
Kecemasan akibat baterai habis membuat seseorang menderita gejala Low Battery Anxiety.