Bisnis.com, SOLO - Bayi dan anak-anak yang terus mengeluhkan perut sakit hingga susah melakukan buang air besar (BAB) harus diwaspadai.
Konstipasi atau susah BAB merupakan hal yang wajar. Namun akan berbahaya apabila kondisi tersebut terjadi terus-menerus.
Hal tersebut harus segera dikonsultasikan ke dokter apabila anak sudah rajin makan serat namun masih mengalami susah BAB.
Yang lebih bahaya, anak harus terus mengonsumsi obat pencahar agar bisa melakukan BAB.
Susah BAB dalam waktu yang lama hingga membuat anak sakit perut mungkin disebabkan karena penyakit Hirschsprung.
Apa itu?
Melansir dari situs resmi RSUP Dr. Sardjito, penyakit Hirschsprung adalah kondisi dimana tidak adanya ganglion saraf parasimpatis pada lapisan mukosa dan submukosa usus besar, mulai anus hingga usus di atasnya.
Gangguan yang terjadi di usus besar ini menyebabkan feses tidak bisa keluar secara rutin hingga akhirnya menumpuk di dalam usus.
Dalam kondisi normal, otot-otot di usus akan memeras dan mendorong feses secara ritmis melalui rektum.
Namun pada penyakit Hirschsprung, saraf yang mengendalikan otot-otot ini (sel ganglion) hilang dari bagian usus sehingga tinja tidak dapat didorong melalui usus secara lancar.
Akibatnya feses akan menumpuk terus di bagian bawah hingga menyebabkan pembesaran pada usus dan juga kotoran menjadi keras kemudian membuat bayi tidak dapat BAB.
Hirschsprung sendiri merupakan penyakit bawaan dari lahir yang tergolong langka.
Penyakit ini terjadi karena kelainan saraf yang mengontrol pergerakan usus besar.
Gejala umum yang terjadi bisa dideteksi sejak bayi lahir. Namun tak menutup kemungkinan bahwa penyakit ini baru diketahui saat anak sedang dalam masa pertumbuhan.
Beberapa ciri yang muncul adalah sulit BAB dalam waktu 24-48 jam, muntah, diare encer (pada bayi baru lahir), berat badan sulit bertambah, malabsorbsi.
Pada anak yang lebih besar, gejalanya adalah sembelit menahun, perut menggembung dan gangguan pertumbuhan.
Untuk mengatasi penyakit Hirschsprung, dokter akan melakukan diagnosa keadaan anak.
Biasanya masalah sembelit dapat dibantu dengan menggunakan irigasi usus, dimana tabung tipis dimasukkan melalui lubang anus anak dan diisi dengan larutan air garam hangat yang dapat melembutkan tinja dan mempermudah untuk mengeluarkan tinja dari usus anak.
Namun dalam kasus yang parah, penderita penyakit ini harus menjalani prosedur operasi.
Prosedur operasi biasa dengan cara membersihkan usus dari feses yang menumpuk dengan pembukaan lubang pembuangan di perut (stoma).
Stoma biasanya tindakan sementara, yang akan ditutup setelah anak menjalani operasi pull-through. Operasi pull through adalah operasi untuk membuang bagian usus yang tidak memiliki sel ganglion saraf dan menyambung dua bagian usus yang sehat.
Hal ini akan membentuk usus yang dapat bekerja normal karena memiliki cukup sel saraf untuk mengendalikan otot usus sehingga anak dapat BAB dengan lancar.
Dokter bedah anak akan membuat lubang pembuangan feses di dinding perut (stoma) dengan meletakkan bagian usus yang sehat. Artinya, feses tidak dikeluarkan dari usus melalui stoma dan ditampung dalam kantong stoma. Kemudian setelah 3-6 bulan, dilakukan operasi lanjutan pull – through dan penutupan stoma.