Bisnis.com, JAKARTA—Ada banyak pendekatan untuk pengembangan vaksin, dapat diklasifikasikan secara luas berdasarkan bagaimana antigen dan komponen aktif yang menghasilkan respon imun spesifik terhadap organisme penyebab penyakit disiapkan.
Vaksin dapat berupa virus (hidup atau tidak aktif), vektor virus, subunit (protein atau polisakarida) atau asam nukleat (DNA atau RNA). Vaksin kombinasi dapat mencakup komponen vaksin polisakarida yang tidak aktif, berbasis protein dan/atau terkonjugasi protein. Bahan lain dalam vaksin bervariasi tergantung pada proses pembuatan dan sifat antigen.
Ada peningkatan fokus pada pengembangan vaksin menggunakan platform berbasis virus-vektor dan asam nukleat sejak munculnya virus SARS-CoV-2 dan penyakit COVID-19 pada akhir 2019.
Hingga saat ini, sudah ada 10 jenis vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia. Masing-masing memiliki mekanisme untuk pemberiannya, baik dari jumlah dosis, interval pemberian, hingga platform vaksin yang berbeda-beda.
Ke-enam vaksin yang lebih dulu digunakan di Indonesia itu yakni Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Novavax. Vaksin yang disediakan itu merupakan vaksin yang sudah dipastikan keamanan dan efektivitas. Platform yang digunakan berbeda-beda, yakni inactivated virus, berbasis RNA, viral-vector, dan sub-unit protein.
Berikut penjelasan 10 vaksin yang ada di Indonesia:
1. Sinovac
Sinovac adalah vaksin yang diproduksi oleh perusahaan biofarmasi Cina, Sinovac BioTech. Vaksin yang memiliki nama lain CoronaVac ini merupakan jenis vaksin whole virus yang menggunakan virus SARS-CoV-2 yang tidak aktif. Virus yang tidak aktif tidak lagi dapat menginfeksi tubuh, tetapi dapat memicu pembentukan kekebalan dalam tubuh kita.
2. AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca atau Oxford-AstraZeneca adalah vaksin yang diproduksi oleh perusahaan biofarmasi Inggris dan Universitas Oxford. Vaksin ini adalah jenis vaksin vektor virus yang memanfaatkan Adenovirus simpanse (yang dilemahkan hingga tidak berbahaya), untuk mengirimkan protein lonjakan dari Covid-19 ke dalam sel tubuh dan memicunya untuk membangun antibodi.
3. Sinopharm
Sinopharm dikembangkan di Cina oleh Beijing Bio-Institute of Biological Products. Di Indonesia, vaksin Sinopharm didistribusikan oleh PT Kimia Farma dengan nama SARS-Cov-2 Vaccine Vero Cell Inactivated. Vaksin ini umumnya diberikan melalui program Vaksinasi Gotong Royong. Vaksin Sinopharm menunjukkan efikasi sebesar 78,02%.
4. Moderna
Vaksin ini diproduksi oleh perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat, Moderna. Jenis RNA (mRNA) yang menggunakan materi genetik untuk merangsang sel membentuk antibodi. Kemanjuran vaksin Moderna sekitar 95% dan telah mendapat Emergency Use Authorized (EUA) dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.
5. Pzifer
Pfizer-BioNTech merupakan vaksin pertama di dunia yang dapat digunakan untuk masyarakat umum. Vaksin ini merupakan hasil kerjasama antara perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech, dan perusahaan farmasi Amerika, Pfizer. Merupakan vaksin jenis RNA (mRNA) atau vaksin asam nukleat yang menggunakan materi genetik digunakan untuk memberikan instruksi kepada sel tubuh untuk membentuk antibodi.
6. Novavax
Novavax adalah vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi, bernama Novavax. Vaksin ini merupakan jenis vaksin berbasis protein, mengandung protein spike khusus Covid-19 yang dibuat menggunakan teknologi perusahaan sendiri, sehingga dapat merangsang pembentukan antibodi di dalam tubuh. Efikasi vaksin Novavax mencapai 89,3% pada uji coba ketiga di Inggris.
7. Sputnik-V
Pemerintah mengeluarkan EUA untuk vaksin Sputnik-V dimana Vaksin Sputnik-V merupakan vaksin yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Russia yang menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S).
8. Janssen
Perusahaan farmasi ternama, Johnson & Johnson dari Amerika Serikat, turut andil dalam pembuatan vaksin Covid-19. Perbedaan yang mencolok dari vaksin ini adalah dosis penggunaannya yang hanya membutuhkan satu dosis. Berbeda dengan vaksin lain yang membutuhkan dua dosis dengan rentang waktu sekitar 28 hari.
9. Convidecia
Vaksin Convidecia merupakan vaksin yang dikembangkan okeh CanSino Biological Inc dan Beijing Institute of Biotechnologi menggunakan vector Adenovirus (Ad5). Platformnya non-replicating viral vector dengan jumlah dosis 0,5 ml/dosis atau dosis tunggal. Didaftarkan oleh PT Bio Farma sebagai pemegang izin EUA yang bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin.
10. Zifivax
Terbaru, Pemerintah telah mengeluarkan EUA untuk vaksin Zifivax yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit
Sumber:
https://www.immune.org.nz/vaccines/vaccine-development/types-vaccines
https://indonesiabaik.id/infografis/update-10-jenis-vaksin-covid-19-yang-digunakan-di-indonesia
https://corona.jakarta.go.id/en/artikel/kenalan-dengan-vaksin-vaksin-covid-19-yuk
Penulis: Intan Riskina Ichsan/Magang