Bisnis.com, JAKARTA – Hay Fever adalah respons alergi terhadap alergen luar ruangan yang ditandai dengan hidung gatal, tersumbat, dan berair.
Kondisi tersebut, yang biasanya menyerang saat suhu naik, telah dikaitkan dengan sejumlah gangguan kejiwaan. Tetapi para ilmuwan terus memperdebatkan apakah hubungan antara gangguan itu kausal.
Hay fever, yang digambarkan oleh banyak orang sebagai gangguan, menimpa satu dari empat orang di Inggris setiap tahun. Sebelumnya telah ditunjukkan bahwa orang-orang ini lebih mungkin menderita kondisi lain yang didorong oleh alergi, seperti asma, eksim, dan alergi makanan. Tetapi penelitian terpisah menunjukkan bahwa mereka mungkin juga berisiko lebih besar mengalami gangguan kejiwaan.
Sebuah badan penelitian tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Brain Behavior and Immunity, menemukan bahwa orang dengan kondisi terkait alergi lebih mungkin menderita gangguan kejiwaan.
Temuan menunjukkan asma, rinitis alergi (hay fever), dan dermatitis atopik (eksim), yang disebut sebagai tiga As dapat dikaitkan dengan risiko gangguan kejiwaan yang lebih besar.
Tampaknya ada peningkatan insiden depresi, skizofrenia, dan kecemasan di antara orang-orang dengan eksim.
Baca Juga Kaum Pria Perlu Lakukan Perawatan Kulit |
---|
Alergi lain seperti asma dan demam, bagaimanapun, dikaitkan dengan skizofrenia, depresi dan bipolar.
Penelitian, yang mengamati kohort lebih dari 46.000 orang, menemukan bahwa 10,8 persen orang dengan penyakit alergi mengembangkan gangguan kejiwaan selama periode 15 tahun.
Studi ini diluncurkan setelah penulis utamanya melihat pasiennya yang menderita salah satu dari tiga A juga menunjukkan tanda-tanda kegelisahan emosional.
Dokter Nian-Sheng Tzeng, mengatakan: “Sebagai seorang dokter, saya mengamati bahwa beberapa pasien dengan tiga A tampaknya menderita secara emosional - yang berperan dalam alergi umum dan gangguan kejiwaan.
“Kami ingin membiarkan dokter yang merawat pasien dengan penyakit alergi tahu bahwa risiko mereka untuk penyakit kejiwaan mungkin lebih tinggi.