Bisnis.com, JAKARTA – Bell’s Palsy merupakan kondisi melemahnya otot pada satu sisi wajah secara tiba-tiba, kondisi ini biasanya hanya bersifat sementara dan akan membaik secara signifikan.
Dilansir Mayoclinic pada Selasa (14/6/2022), bell’s palsy juga dikenal sebagai kelumpuhan wajah perifer akut. Menurut Para ahli menduga hal itu disebabkan oleh pembengkakan dan peradangan pada saraf yang mengontrol otot-otot di satu sisi wajah dan hal ini bisa disebabkan oleh reaksi yang terjadi setelah infeksi virus.
Gejala Bell’s Palsy
Tanda dan gejala Bell's palsy kebanyakan akan datang secara tiba-tiba atau bisa saja dengan kondisi sebagai berikut:
1. Onset (awal mula serangan penyakit) akan cepat, dari kelemahan ringan hingga kelumpuhan total di satu sisi wajah
2. Wajah kesulitan membuat ekspresi, seperti menutup mata atau tersenyum
3. Mengiler
4. Nyeri di sekitar rahang atau di dalam atau bahkan di belakang telinga Anda
5. Peningkatan kepekaan terhadap suara di sisi yang terkena
6. Sakit kepala
7. Kehilangan rasa
8. Perubahan jumlah air mata dan air liur yang dihasilkan.
Penyebab Bell’s Palsy
Walaupun penyakit ini belum menemukan kejelasan darimana penyebabnya, akan tetapi bell’s palsy ini memiliki keterkaitan dengan sebuah virus atau kondisi lainnya, antara lain:
1. Luka dingin dan herpes genital (herpes simpleks)
2. Cacar air dan herpes zoster (herpes zoster)
3. Mononukleosis menular (Epstein-Barr)
4. Infeksi sitomegalovirus
5. Penyakit pernapasan (adenovirus)
6. Campak Jerman (rubela)
7. Gondongan (virus gondong)
8. Flu (flu B)
9. Penyakit tangan-kaki-dan-mulut (coxsackievirus)