Bisnis.com, JAKARTA - Ketika terserang pilek, demam ataupun flu, seseorang juga kerapkali alami batuk. Bahkan sebagian orang menganggap batuk adalah gejala laun dari demam, selain meningkatnya suhu tubuh.
Akan sangat menyebalkan jika sedang alami demam dan batuk, tetapi sulit mengonsumsi obat karena kerapkali sebabkan kantuk berat. Sementara sedang berada dalam kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan.
Mengonsumsi obat batuk, memang seringkali menimbulkan kantuk. Meskipun tidak semua obat batuk dapat sebabkan kantuk, tetapi banyak yang kemudian mengeluhkan hal ini.
Lalu, mengapa konsumsi obat batuk bisa sebabkan kantuk? Berikut uraiannya dari beberapa sumber.
1. Mengandung Dextromethorphan
Dextromethorphan dikenal sebagai penangkal batuk yang efektif. Selain batuk, otak dengan infeksi sinus ataupun pilek juga kerapkali menggunakan obat ini.
Namun, mengonsumsi obat ini dapat sebabkan kantuk. Sehingga mengkonsumsinya disarankan saat menjelang istirahat, di malam hari. Supaya kantuk yang ditimbulkan tidak mengganggu aktivitas.
2. Mengandung Aspirin, Asetaminofen ataupun Ini proyek
Sebagian besar obat batuk yang disertai dengan pilek dan flu mengandung aspirin, asetaminofen, atau ibuprofen. Biasanya, obat-obatan ini dijual di toko-toko obat ataupun apotek.
Meskipun tidak menyebabkan kantuk secara langsung, tetapi bahan-bahan tersebut tidak memiliki sifat untuk membuat mata terjaga ataupun tubuh segar, kecuali ibuprofen yang memang sebabkan kantuk. Fungsinya untuk meredakan rasa sakit serta mengurangi demam.
3. Mengandung Antihistamin
Beberapa obat batuk, flu, terutama yang berlabel alergi dan pilek, mungkin mengandung antihistamin untuk membantu hidung meler dan postnasal drip. Antihistamin diketahui menyebabkan kantuk pada sebagian orang.
Beberapa obat tidak menyebutkan kandungan antihistamin secara langsung, tetapi menulisnya dengan diphenhydramine, chlorpheniramine maleate dan doxylamine succinate. Dan bahan-bahan tersebut juga merupakan antihistamin.