Bisnis.com, JAKARTA - Mendengkur ketika tidur sering diartikan sebagai tidur yang nyenyak, namun mendengkur justru terjadi akibat ada sesuatu yang membatasi udara saat tidur. Sehingga bisa menghasilkan suara yang cukup keras.
Mengutip laman myclevelandclinic, mendengkur terjadi saat udara tidak bisa mengalir dengan mudah melalui mulut atau hidung.
Ketika udara dipaksa melalui area yang terhalang, jaringan lunak di mulut, hidung, dan tenggorokan akan saling bertabrakan dan bergetar.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi dengkuran.
Myclevelandclinic menyebutkan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi tidur mendengkur, seperti:
1. Hindari alkohol sebelum tidur
Kebiasaan mengkonsumsi alkohol berdampak pada kualitas tidur, termasuk gangguan akibat mendengkur.
Menghindari alkohol sebelum tidur, bisa menjadi salah satu cara mengurangi dengkuran pada saat tidur.
2. Mengubah gaya hidup
Posisi tidur yang tidak baik, dan kelebihan berat badan juga menjadi salah satu faktor terjadinya dengkuran. Maka mengubah posisi tidur dan menjaga berat badan yang sehat untuk dapat mengurangi dengkuran.
3. Mengonsumsi obat-obatan
Saat sedang flu, gejala yang paling umum adalah tersumbatnya hidung yang membuat orang akan kesulitan bernapas. Hal ini juga menjadi salah satu penyebab timbulnya dengkuran.
Maka, konsumsi obat flu dan alergi meredakan hidung tersumbat dan membantu bernapas dengan bebas.
Baca Juga 3 Metode Agar Setop Ngorok, Layak Dicoba |
---|
4. Menempelkan strip nasal
Penyebab utama terjadinya dengkuran adalah tersumbatnya udara. Menggunakan strip nasal atau pita fleksibel yang ditempelkan di bagian luar hidung akan menjaga saluran hidung tetap terbuka, sehingga dengkuran bisa diatasi.
5. Menggunakan pelindung mulut
Pelindung mulut tidak hanya digunakan saat sedang berolahraga saja, tetapi juga bisa dijadikan untuk menjaga rahang pada posisi yang tepat sehingga udara dapat mengalir, saat tidur. Ini bisa jadi cara mengatasi dengkuran.
6. Mengatasi dengkuran dengan tindakan bedah
Mendengkur juga bisa diatasi dengan tindakan bedah yang ditujukan untuk mengecilkan atau mengangkat jaringan berlebih atau memperbaiki masalah struktural, meliputi:
Laser-assisted uvulapalatoplasty (LAUP): LAUP dilakukan untuk mengurangi jaringan di langit-langit lunak dan meningkatkan aliran udara.
Ablasi frekuensi radio atau somnoplasty: Teknik ini menggunakan energi frekuensi radio untuk mengecilkan jaringan berlebih di langit-langit lunak dan lidah.
Septoplasty: Prosedur bedah ini dilakukan untuk meluruskan septum yang menyimpang di hidung. Sehingga bisa meningkatkan aliran udara melalui hidung dengan membentuk kembali tulang rawan dan tulang.
Tonsilektomi dan adenoidektomi: Tindakan ini dilakukan dengan mengangkat jaringan berlebih dari bagian belakang tenggorokan (tonsilektomi) atau bagian belakang hidung (adenoidektomi).
Mengapa mengatasi dengkuran bisa sampai harus melakukan pembedahan? Hal ini lantaran mendengkur bisa sebabkan berbagai penyakit serius.
Penyakit yang timbul akibat mendengkur
Selain mengganggu tidur, mendengkur yang keras dan berkepanjangan atau kronis dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.
Bahkan mendengkur dengan keras dan dalam jangka waktu yang lama (kronis) bisa menjadi gejala apnea tidur obstruktif.
Mengutip laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, mendengkur bisa sebabkan henti napas saat tidur atau Obstructive Central Mixed. Ini bisa berisiko kematian hingga 4-6 kali, jika jalan napas tertutup total.
Hal ini lantaran saat seseorang tidur dan mendengkur, terjadi gangguan penyempitan jalan napas saat tidur, aliran udara masuk berkurang, kadar oksigen tubuh berkurang.