Pasangan Kaesang Pangerap dan Erina Gudono/instagram
Entertainment

Menilik Histori Puro Mangkunegaran, Lokasi Pernikahan Kaesang dan Erina

Ileny Rizky
Kamis, 8 Desember 2022 - 18:02
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kaesang Pangarep dan Erina Gudono akan melangsungkan akad nikah pada Sabtu (10/12/2022) di Royal Ambarrukmo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berlanjut ke kegiatan berikutnya, kedua mempelai akan bertolak ke Puro Mangkunegaran untuk melangsungkan tasyakuran pernikahan yang akan digelar pada Minggu (11/12/2022).

Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana ingin menggelar pernikahan di Graha Saba Buana, lokasi yang pernah digunakan untuk acara pernikahan Gibran dan Kahiyang. Namun ternyata tempat tersebut sedang tidak bisa digunakan.

Puro Mangkunegaran terletak di Jalan Ronggowarsito, Kecamatan Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah. 

Kompleks bangunannya terbagi menjadi tiga halaman. Halaman pertama disebut pamedan. Pamedan merupakan sebuah lapangan berbentuk persegi panjang yang membujur dari barat ke timur.

Kemudian di sebelah timur pamedan, terdapat bangunan Kavaleri Artileri yang memiliki dua lantai. Kavaleri Artileri bernuansa Eropa dan dulunya bangunan ini dipergunakan oleh pasukan Legiun Mangkunegaran. 

Sementara itu, pada belakang pamedan, nampak pintu gerbang yang terhubung ke halaman kedua. Di tempat ini terdapat Pendopo Ageng yang berbentuk Joglo bergaya Jawa-Eropa. 

Sempat beberapa kali mengalami perawatan, di sebelah timur pendopo terdapat Perpustakaan Reksa Pustaka. Bangunan ini dibangun oleh Mangkunegara IV. 

Perpustakaan Reksa Pustaka ini terletak di lantai dua bangunan Hamongpraja. Tempat ini berfungsi sebagai kantor rumah tangga urusan istana. 

Kemudian di sebelah utara pendopo terdapat peringgitan, Dalem Agung, dan tempat tinggal keluarga Mangkunegaran. 

Saat ini Dalem Agung berfungsi sebagai museum. Didalamnya dipajangkan berbagai macam benda seni, perhiasan, senjata, pakaian, hingga gambar pejabat Mangkunegaran. 

Sejarah Puro Mangkunegaran

Mangkunegaran adalah istana Kadipaten Praja Mangkunegaran, bangunan ini yang didirikan oleh Raden Mas Said yang memiliki gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara.

Pada 17 Maret 1757 lalu terjadilah sebuah kesepakatan penandatanganan Perjanjian Salatiga. Perjanjian ini dilakukan oleh Sunan Pakubuwana III dengan Raden Mas Said di Salatiga yang disaksikan oleh perwakilan Sultan Hamengkubuwana I dan VOC. Perjanjian Salatiga inilah yang menandai berdirinya Mangkunegaran. 

Berdasarkan perjanjian ini, Mangkunegara I memegang kuasa di wilayah Kedaung, Matesih, Honggobayan, Sembuyan, Gunung Kidul, Pajang sebelah utara dan Kedu.

Pendiri Mangkunegaran, Raden Mas Said yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I, memiliki nama lengkap Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara Senopati Ing Ayudha Sudibyaningprang. Penguasa Mangkunegaran berkedudukan di Puro Mangkunegaran.

Mangkunegaran merupakan Kadipaten yang posisinya dibawah Kasunanan dan Kasultanan. Kemudian pada tahun 1757 – 1946, Kadipaten Mangkunegaran menjadi kerajaan otonom yang memiliki wilayah yang sangat luas dan berhak untuk memiliki pasukan militer (tentara) sendiri yang independen dari Kasunanan.

Setelah sekian abad menjadi Kerajaan otonom, pada September 1946 Mangkunegara VIII  menyatakan bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Selain itu, meletusnya revolusi sosial di Surakarta pada tahun 1945-1946 mengakibatkan Mangkunegaran kehilangan kedaulatannya. Meskipun begitu, Mangkunegara dan Puro Mangkunegaran masih tetap menjalankan fungsinya sebagai penjaga budaya.

Daftar pemegang tahta Puro Mangkunegaran:

1. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunagoro X  (2022-sekarang)

2. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX (1987-2021)

3. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VIII (1944-1987)

4. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII (1916-1944)

5. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VI (1896-1916)

6. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara V (1881-1896)

7. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV (1853-1881)

8. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara III (1835-1853)

9. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara II (1796-1835)

10. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I (1757-1795)

Penulis : Ileny Rizky
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro