Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Awas! Sleep Apnea Bisa Picu Stroke

Sleep apnea atau gangguan tidur yang bikin penderitanya sulit bernapas bisa memicu stroke lho.
Arlina Laras
Arlina Laras - Bisnis.com 30 Desember 2022  |  18:01 WIB
Awas! Sleep Apnea Bisa Picu Stroke
Ilustrasi sleep apnea - Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA - Stroke adalah kondisi yang mengancam jiwa yang membutuhkan perhatian segera. 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kondisi ini juga sering disebut sebagai serangan otak, itu dapat terjadi ketika sesuatu menghalangi suplai darah ke bagian otak atau ketika pembuluh darah di otak pecah. 

Jika ada seseorang yang selamat dari stroke, ada kemungkinan besar otak tersebut mengalami kerusakan yang pada akhirnya mengakibatkan kecacatan dan kematian jangka panjang. Sehingga penting untuk memahami risiko dari stroke. 

Siapa yang berisiko stroke?

Menurut Mayo Clinic, orang berusia 55 tahun ke atas, lalu orang yang memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan orang dengan riwayat keluarga stroke, serangan jantung, atau serangan iskemik transien dapat berisiko lebih besar terkena penyakit ini. stroke. 

Namun selain faktor risiko tersebut, sleep apnea yang parah juga dapat meningkatkan risiko serangan otak.

Sleep apnea picu penyakit stroke

Melansir dari Times of India, sleep apnea adalah gangguan tidur yang serius dimana pernapasan berulang kali berhenti dan mulai tiba-tiba disertai dengkuran yang keras. Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa adanya kemungkinan hubungan antara sleep apnea dan stroke.

Berdasarkan Organisasi Sleep Apnea, sleep apnea terjadi pada hingga 70 persen pasien setelah mereka mengalami stroke. Selain itu, telah dilaporkan bahwa gangguan pernapasan saat tidur ini pun bisa jadi menjadi pemicu penyakit stroke. 

Sayangnya, sekitar 85 persen orang dengan sleep apnea tidak tahu jika mereka mengidapnya, sehingga menjadi ancaman bagi otak. Inilah mengapa para ahli percaya sleep apnea menjadi faktor risiko stroke.

Sehingga, gangguan tidur yang satu ini tidak bisa diremehkan, karena dapat memicu serangan jantung yang menyebabkan kematian mendadak.

Gejala sleep apnea 

Gejalanya bisa dialami oleh berbagai usia, dan kondisi ini sering kali tidak disadari oleh pengidapnya. Namun, kondisi ini bisa dikendalikan apabila diketahui sejak dini. Berikut ini merupakan gejala-gejala sleep apnea, antara lain:

- Mendengkur keras

- Ada satu momen di mana Anda berhenti bernapas saat tidur

- Terengah-engah saat tidur

- Bangun dengan mulut kering

- Sakit kepala di pagi hari

- Kesulitan tidur - insomnia

- Kantuk berlebihan di siang hari, hipersomnia

- Kesulitan memperhatikan saat terjaga

- Iritabilitas

Tanda-tanda stroke yang membutuhkan tindakan segera

Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak tersumba yang kemudian mempengaruhi bagian tubuh lainnya, beberapa tanda-tandanya sebagai berikut:

- Masalah dengan ucapan dan pemahaman

- Kelumpuhan atau mati rasa di wajah, lengan atau kaki

- Masalah dengan penglihatan

- Sakit kepala

- Kesulitan berjalan

Bagaimana cara mengurangi risiko serangan stroke?

Sangat penting untuk mengetahui faktor risiko Anda. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes atau kondisi lain yang sudah ada sebelumnya, yang terbaik adalah mengelola dan mengaturnya. 

Mempertahankan berat badan yang sehat adalah kuncinya dan oleh karena itu, mengonsumsi makanan yang kaya buah dan sayuran dapat membantu mencapai kesehatan yang baik.

Selain itu, berolahraga secara teratur dan menjaga kebiasaan tidak sehat seperti merokok dan konsumsi alkohol dapat memainkan peran penting dalam mengekang risiko stroke. Namun, yang paling penting jika Anda didiagnosis menderita sleep apnea, maka harus segera diobati.

Pengobatan untuk sleep apnea dilakukan berdasarkan kondisi dan tingkat keparahan yang dialami. Untuk gangguan sleep apnea ringan, penanganan yang dianjurkan adalah dengan mengubah gaya hidup. 

Sleep apnea sangat umum terjadi. Biasanya terjadi pada lebih banyak pria daripada wanita, sekitar 2-3 pria banding 1 wanita. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

sleep apnea stroke penyakit stroke pola tidur tidur
Editor : Mia Chitra Dinisari

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top