Bisnis.com, JAKARTA - Posisi jantung manusia umumnya berada di sebelah kiri tubuhnya.
Tapi, ada orang yang mengalami kondisi paling langka yakni posisi jantungnya berada di kanan tubuhnya.
Kondisi ini sangat langka dan hanya terjadi pada 1 persen dari seluruh populasi dunia.
Kondisi bawaan yang disebut dextrocardia itu, dianggap sebagai kelainan. Para ahli menunjukkan bahwa meskipun penyebab pasti dextrocardia tidak diketahui, tapi diyakini penyebabnya terkait dengan faktor genetik atau perkembangan.
Menurut Dr Abhijit Kulkarni, konsultan kardiologi senior, Rumah Sakit Apollo, Bengaluru, dextrocardia juga bisa terjadi jika terjadi kondisi yang disebut situs inversus yang menyebabkan banyak atau semua organ visceral berada di sisi berlawanan dari tubuh.
“Selain jantung Anda, hati, limpa, atau organ lain mungkin juga terletak di seberang, atau di sisi lain tubuh Anda,” kata Dr Kulkarni dilansir dari indianexpress.com.
Namun, para ahli menyarankan bahwa dextrocardia tidak mengancam jiwa asalkan pemeriksaan seluruh tubuh dilakukan untuk menyingkirkan segala kesulitan.
“Jika pendampingan struktural secara keseluruhan tidak signifikan, maka seharusnya tidak menjadi masalah. Tetapi prognosis keseluruhan membutuhkan studi yang lebih rinci dari laporan pasien untuk menentukan risiko yang terkait,” kata Dr Kulkarni.
Sementara kebanyakan orang dengan dextrocardia menjalani kehidupan normal, menurut Dr Subhendu Mohanty, ahli jantung intervensi, Rumah Sakit Sharda, Noida, karena kondisi ini pada dasarnya merupakan perkembangan abnormal dalam rahim ibu, hal itu dapat menyebabkan “kelainan bentuk jantung terkait dalam persentase kecil dari pasien”.
Gejala
Dextrocardia sendiri biasanya tidak menimbulkan masalah, namun cenderung terjadi dengan kondisi lain yang dapat berdampak serius pada jantung, paru-paru, dan organ vital lainnya.
Dr Nishith Chandra, direktur utama, Fortis Escorts Heart Institute, Okhla Road, New Delhi, mengatakan bahwa gejala dextrocardia mungkin termasuk sesak napas, nyeri dada, kelelahan, dan detak jantung tidak teratur, kata
Menurut Dr Mohanty, orang seperti itu juga dapat mengalami kelainan bentuk kecil di organ lain. “Oleh karena itu, siapa pun dengan dextrocardia perlu menjalani evaluasi lengkap untuk menyingkirkan kelainan tersebut,” katanya.
Pencegahan dan manajemen
Tidak ada pencegahan khusus untuk dextrocardia, Dr Chandra mengatakan bahwa sebagai kondisi seumur hidup, mungkin memerlukan pemantauan dan pengelolaan yang berkelanjutan.
“Pengobatan untuk dextrocardia tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan jika ada masalah jantung yang mendasarinya. Dalam beberapa kasus, tidak ada perawatan yang mungkin diperlukan. Namun, jika ada risiko penyakit jantung atau gagal jantung, obat-obatan, perubahan gaya hidup, atau pembedahan dapat direkomendasikan,” kata Dr Chandra.
