Bisnis.com, JAKARTA - Stroke adalah serangan otak yang terjadi saat suplai darah ke otak terganggu. Penyakit stroke dikenal sebagai silent killer, karena menyebabkan kelumpuhan secara diam-diam dan mematikan.
Penyebab utama stroke adalah kecacatan pada orang dewasa. Stroke terdapat dua macam ada yang ringan dan berat. Namun, stroke ringan juga tidak boleh dianggap ringan dan diabaikan karena dapat menimbulkan dampak serius di kemudian harinya.
Risiko stroke dapat dikurangi dengan menjaga pola makan karena mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Baca Juga Ciri-ciri Sakit Kepala Tanda Stroke |
---|
Ini 10 tips mencegah dan mengurangi risiko stroke:
1. Cek tekanan darah
Tekanan darah tinggi (Hipertensi) merupakan faktor risiko terpenting dalam pencegahan stroke. Hipertensi yang tidak dikontrol meningkatkan risiko stroke empat kali lipat. Tekanan darah tinggi harus diobati jika berulang kali diatas 140/90 mmHg.
Jika memiliki riwayat penyakit lain seperti diabetes, tekanan darah anda harus dibawah 130/85 mmHg. Selain obat-obatan, gaya hidup juga merupakan peran penting dalam mengendalikan tekanan darah.
Memiliki pola makanan yang sehat, mengurangi asupan alkohol dan garam serta berolahraga secara teratur dapat menurunkan tekanan darah.
Baca Juga Awas! Sleep Apnea Bisa Picu Stroke |
---|
2. Mengontrol kadar gula darah
Diabetes menyebabkan tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Diabetes yang tidak terkontrol dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah saraf anda. Risiko stroke 1,5 kali lebih besar pada penderita diabetes.
Pola makan yang sehat menjadi salah satu pencegah diabetes dan stroke, diet sehat serta minum obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter.
3. Mengontrol kadar kolesterol
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dari tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan aliran darah ke organ vital anda termasuk otak sehingga meningkatkan risiko stroke.
Pengendalian pola makan termasuk mengurangi makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh seperti santan, gorengan dan makanan laut serta mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mengontrol kadar kolesterol.
4. Berhenti merokok
Merokok meningkatkan risiko stroke sebesar 1,5 hingga 2,5 kali. Risiko ini berkurang secara signifikan segera setelah berhenti merokok, jadi berhentilah merokok dan konsultasikan kesehatan kepada dokter.
5. Menjaga berat badan ideal
Obesitas adalah penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Hal ini merupakan salah satu faktor risiko stroke seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol yang tinggi. Lemak yang banyak didalam tubuh beresiko menimbulkan penyakit stroke.
Cukup dengan menjaga berat badan ideal, untuk tubuh orang Asia adalah 18,5 hingga 22,9. Berat badan yang ideal dijaga dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.
6. Memiliki pola makan sehat
Pola makan tidak sehat meningkatkan risiko stroke serta tekanan darah tinggi. mengkonsumsi kadar garam serta alkohol berlebihan dapat menyebabkan penyakit salah satunya darah tinggi. Mulailah dengan membatasi kadar garam dan alkohol serta mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dengan mengkonsumsi makanan sehat kaya akan nutrisi.
7. Berolahraga secara teratur
Stroke berisiko tinggi dengan gaya hidup yang tidak berolahraga. Olahraga bertujuan untuk mengurangi risiko stroke dengan melakukannya 150 menit setiap minggunya. Olahraga yang teratur dapat membantu mengurangi obesitas dan juga dapat membantu pencegahan dan pengelolaan tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi.
8. Minum obat sesuai petunjuk
Jika menderita tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi penting untuk meminum obat sesuai anjuran dokter. Minum obat yang dianjurkan obat yang dianjurkan oleh dokter dapat mengurangi risiko stroke.
9. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur
Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan sangat dianjurkan untuk mengetahui tekanan darah tinggi dan obesitas. Mulailah untuk melakukan pemeriksaan dari usia 18 tahun ke atas dan periksa diabetes serta kolesterol tinggi tiap tiga tahun sekali sesuai anjuran dokter. Dengan melakukan pemeriksaan rutin anda dapat mengetahui terkait kesehatan anda untuk mengurangi risiko stroke.
10. Ketahui tanda-tanda stroke
Stroke terkadang didahului oleh gejala peringatan yang disebut Transient Ischemic Attack (TIA). TIA ini adalah serangan gejala stroke yang sembuh total setelah beberapa menit. Namun, TIA seringkali diikuti dengan stroke yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian.
Oleh karena itu, penting untuk rutin melakukan pemeriksaan untuk mengetahui tanda-tanda stroke yang terjadi pada tubuh kita.