.jpg)
Bisnis.com, JAKARTA - Hingga kini, masyarakat masih dianjurkan untuk melakukan vaksin booster Covid-19 demi keamanan dan kesehatan.
Di bulan Ramadan seperti saat ini, kegiatan vaksinasi tetap dilaksanakan. Lantas, apakah vaksin membatalkan puasa? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apakah Vaksin Membatalkan Puasa
Salah satu hal yang membatalkan puasa yaitu memasukkan sesuatu ke dalam tubuh. Sementara itu, dalam situs islam.nu.or.id, suntik vaksin tidak membatalkan puasa.
Hal tersebut dikarenakan pemberian vaksin dilakukan dengan cara memasukkan cairan ke dalam kelenjar getah bening lewat lengan menggunakan bantuan alat suntik. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka suntik vaksin tidak memenuhi unsur yang dapat membatalkan ibadah puasa. Pasalnya, lubang terbuka akibat suntikan bukan lubang alami.
لَوْ أَوْصَلَ الدَّوَاءَ إِلَى دَاخِلِ لَحْمِ السَّاقِ، أَوْ غَرَزَ فِيهِ السِّكِّيْنَ فَوَصَلَتْ مُخَّهُ، لَمْ يُفْطِرْ، لِأَنَّهُ لَمْ يُعَدَّ عُضْوًا مُجَوَّفًا
Artinya: “Jika seseorang memasukkan obat ke bagian dalam daging betisnya, atau memasukkan pisau lalu pisau itu sampai pada sumsumnya, maka hal itu tidak batal puasanya karena hal itu bukan termasuk rongga tubuh.” (Imam An-Nawawi, Raudhatut Thalibin, [Riyadh: Daru ‘Alam al-Kutub: tt], juz II, halaman 222).
Demikian juga pada kelenjar getah bening. Meskipun termasuk organ dalam, kelenjar getah bening bukan rongga tubuh. Dari penjelasan di atas, maka hukum vaksin saat puasa diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa.
Apakah Suntik Membatalkan Puasa
Jika hukum vaksin ketika puasa tidak membatalkan puasa, maka bagaimana dengan suntik jenis lainnya? Misalnya, suntik untuk menyembuhkan penyakit tertentu.
Menurut penjelasan di islam.nu.or.id, hukum suntik saat puasa tidak membatalkan ibadah puasa. Pasalnya, obat tidak masuk lewat organik berlubang terbuka. Suntik obat ditancapkan pada bagian tubuh.
Selain itu, suntik juga tidak membuat lapar dan dahaga menghilang. Maka dari itu, suntik tidak membatalkan puasa.
Sementara itu, untuk hukum infus ketika berpuasa bisa dilihat dari dua sisi. Jika dilihat dari proses masuknya, infus tidak membuat puasa batal. Hal tersebut dikarenakan infus masuk tidak melalui organ terbuka.
Sedangkan jika dilihat pada faktanya, infuse berpotensi membuat tubuh lebih segar dan membuat lapas sera dahaga hilang. Hal ini tentu berseberangan dengan tujuan puasa yakni menahan lapar dan dahaga untuk melatih hawa nafsu dan menumbuhkan empati.
Maka dari itu, lebih aman jika infus tidak dilakukan saat puasa. Tujuannya untuk berhati-hati dan menjauhi kemungkinan batalnya puasa.
Tips Vaksin Saat Puasa
Jawaban atas pertanyaan apakah vaksin membatalkan puasa atau tidak, dari penjelasan di atas kita bisa mengetahui bahwa vaksinasi tidak membatalkan puasa. Akan tetapi, setelah vaksin biasanya tubuh terasa lemas. Maka dari itu, agar vaksin tidak mengganggu ibadah puasa, berikut sejumlah tips vaksin ketika sedang berpuasa.
1. Istirahat cukup
Malam hari sebelum vaksin, sebaiknya tidur lebih awal. Tujuannya agar tubuh lebih bugar ketika melakukan vaksinasi.
2. Mengkonsumsi makanan bergizi saat sahur
Jika ingin vaksin saat puasa, maka tidak boleh melewatkan sahur. Selain itu, konsumsi juga makanan bergizi seimbang saat sahur agar tubuh tidak lemas di siang hari.
3. Minum air yang cukup
Selain memperhatikan asupan makanan, pastikan juga untuk mencukupi kebutuhan air minum sebelum vaksin. Tujuannya agar tubuh tidak mudah lemas dan dehidrasi.
Di bulan puasa, Anda bisa mengatur pola minum 2 gelas saat sahur, 2 gelas saat buka, dan 4 gelas diantara buka dan sahur.
4. Vaksin di pagi hari
Di bulan puasa, vaksinasi sebaiknya dilakukan pagi hari. Pada waktu tersebut, tubuh dalam keadaan yang prima dan energinya optimal.
Akan tetapi, jika khawatir dengan efek samping vaksin yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, vaksin bisa dilakukan menjelang buka.
Itulah jawaban apakah vaksin membatalkan puasa atau tidak dengan penjelasan dan alasannya secara lengkap.
