Bisnis.com, JAKARTA - Setelah lebaran seringkali banyak orang yang mengalami beberapa masalah kesehatan dan kegemukan.
Karena perubahan pola makan yang drastis dan didorong oleh acara kumpul bersama yang menyuguhkan berbagai macam minuman dan makanan berkalori tinggi.
Jika dibiarkan terus-menerus maka berat badan akan naik.
Ketua Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M. Gizi, Sp.GK., mengatakan salah satu cara untuk dapat mengantisipasi hal tersebut adalah dengan melaksanakan puasa sunnah Syawal selama enam hari.
Lalu, dilanjutkan dengan membayar utang puasa. Hal ini dilakukan supaya tubuh dapat terbiasa dan beradaptasi dengan pola makan yang teratur, sehingga berat badan tetap stabil.
Selain itu, dr. Nurul juga memberikan saran agar tetap konsisten dalam menjaga pola makan dapat dilanjutkan dengan membiasakan diri berpuasa sunnah Senin dan Kamis.
Hal penting lainnya adalah asupan gizi yang seimbang, yakni makanan yang memenuhi makronutrien (Karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikronutrien (Vitamin dan mineral).
Sebagaimana anjuran Nabi, saat berbuka puasa kita dapat memakan kurma yang memiliki kandungan karbohidrat, serat, dan gula. Lalu, hal lain yang harus ditambah adalah protein yang bisa didapatkan dari tempe, tahu, telur, atau susu.
Selanjutnya, saat makan malam, dr. Nurul menyarankan sebaiknya makan makanan sesuai dengan kaidah “Isi Piringku” yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), yakni dalam satu piring terdiri dari 50% buah dan sayur, 50% sisanya terdiri dari karbohidrat (diperoleh dari makanan pokok nasi/kentang/ubi/singkong/mie/roti) dan protein (diperoleh dari lauk pauk).
Selain itu, yang harus dipenuhi lainnya oleh tubuh adalah minum, 7-8 gelas.