Bisnis.com, JAKARTA - Gejala kekurangan vitamin dapat ditandai dengan berbagai masalah pada tubuh Anda misalnya seperti rambut dan kuku yang rapuh, sariawan, rambut rontok, bercak-bercak kulit bersisik, dan masih banyak lagi.
Bila Anda mengalami hal tersebut, Anda perlu merubah pola makan yang seimbang dan bergizi. Mengenali tanda-tanda ini dapat membantu Anda menyesuaikan pola makan Anda.
Melansir Healthline, berikut adalah gejala kekurangan vitamin, antara lain:
1. Rambut dan kuku rapuh
Jika Anda mengalami perubahan pada rambut dan kuku Anda seperti rambut dan kuku yang rapuh, menipis, atau bercabang, hal ini disebabkan oleh kekurangan vitamin B7 atau biotin. Vitamin B7 sendiri membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi.
Adapun gejala lain meliputi:
- kelelahan kronis
- nyeri otot
- kram
- kesemutan di tangan dan kaki
Gejala ini juga dapat terjadi pada wanita hamil, perokok berat, peminum alkohol, dan orang dengan gangguan pencernaan.
Dengan mengonsumsi putih telur mentah juga dapat menyebabkan kekurangan biotin karena mengandung avidin, protein yang berikatan dengan biotin dan dapat mengurangi penyerapannya.
Cobalah untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan biotin termasuk kuning telur, jeroan, ikan, daging, produk susu, kacang-kacangan, biji-bijian, bayam, brokoli, kembang kol, ubi jalar, ragi, biji-bijian, dan pisang.
2. Sariawan atau retakan di sudut mulut
Sariawan disebabkan oleh kurangnya zat besi atau vitamin B yang mencakup kekurangan tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), dan piridoksin (vitamin B6). Adapun angular cheilitis (sudut mulut pecah, terbelah, atau berdarah) disebabkan oleh kurangnya zat besi atau vitamin B, terutama riboflavin.
Sumber tiamin, riboflavin, dan piridoksin yang baik termasuk biji-bijian, unggas, daging, ikan, telur, produk susu, jeroan, polong-polongan, sayuran hijau, sayuran bertepung, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
3. Gusi berdarah
Orang yang jarang makan buah dan sayuran segar dapat mengalami kekurangan vitamin C. Hal ini dapat menyebabkan gejala yang tidak menyenangkan seperti gusi berdarah, melemahnya
sistem kekebalan tubuh, dan, pada kasus yang parah, kehilangan gigi dan penyakit kudis.
Tanda-tanda umum lainnya dari kekurangan vitamin C seperti mudah memar, luka yang lambat sembuh, kulit bersisik kering, dan sering mimisan. Untuk itu, pastikan Anda mengonsumsi setidaknya dua potong buah dan 3-4 porsi sayuran setiap harinya.
4. Penglihatan malam yang buruk dan pertumbuhan warna putih pada mata
Asupan vitamin A yang rendah dapat menyebabkan penglihatan malam yang buruk atau rabun senja. Hal ini dikarenakan vitamin A diperlukan untuk memproduksi rhodopsin, pigmen yang ditemukan di retina mata yang membantu Anda melihat di malam hari.
Jika tidak diobati, rabun senja dapat berkembang menjadi xerophthalmia, suatu kondisi yang dapat merusak kornea dan pada akhirnya menyebabkan kebutaan.
5. Bercak bersisik dan ketombe
Ketombe yang membandel dan bercak bersisik di kulit kepala, alis, telinga, kelopak mata, dan dada dapat disebabkan oleh rendahnya asupan seng, niasin (vitamin B3), riboflavin (vitamin B2), dan piridoksin (vitamin B6).
Adapun makanan yang kaya akan niasin, riboflavin, dan piridoksin mencakup biji-bijian, unggas, daging, ikan, telur, produk susu, jeroan, polong-polongan, sayuran hijau, sayuran bertepung, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Selain itu, Anda dapat mengonsumsi makanan laut, daging, polong-polongan, produk susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian yang merupakan sumber seng.
6. Rambut rontok
Berikut adalah diet yang kaya akan nutrisi yang dapat membantu mencegah atau memperlambat kerontokan rambut:
- Zat besi yang terlibat dalam sintesis DNA, sedangkan seng yang bermanfaat untuk sintesis protein dan pembelahan sel yang dibutuhkan untuk pertumbuhan rambut. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi dan seng seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan, sayuran berdaun gelap, kacang-kacangan, biji-bijian, dan biji-bijian.
- Asam linoleat (LA) dan asam alfa-linolenat (ALA) untuk pertumbuhan dan pemeliharaan rambut. Cobalah untuk mengonsumsi sayuran berdaun, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati kaya akan LA, sedangkan kenari, biji rami, biji chia, dan kacang kedelai yang kaya akan ALA.
- Niasin (vitamin B3) untuk menjaga kesehatan rambut. Cobalah untuk mengonsumsi daging, ikan, produk susu, biji-bijian, polong-polongan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran berdaun hijau.
- Biotin (vitamin B7). Jika kekurangan, akan menyebabkan kerontokan rambut
7. Benjolan merah atau putih pada kulit
Hal ini disebut sebagai keratosis pilaris yang disebabkan oleh terlalu banyak keratin yang diproduksi dalam folikel rambut. Hal ini menghasilkan benjolan merah atau putih yang meninggi pada area pipi, lengan, paha, atau bokong.
Orang dengan kondisi ini penting untuk menambahkan makanan yang kaya akan vitamin A dan C ke dalam diet mereka. Makanan tersebut mencakup jeroan, produk susu, telur, ikan, sayuran berdaun gelap, sayuran berwarna kuning-oranye, dan buah.
8. Restless leg syndrome
Sindrom kaki gelisah atau Restless leg syndrome (RLS) adalah kondisi saraf yang menyebabkan sensasi tidak nyaman pada kaki sehingga membuat orang yang mengalaminya sulit menahan untuk tidak menggerakkan kaki.
Meskipun penyebab pasti RLS belum sepenuhnya dipahami, kondisi ini sering dikaitkan dengan kadar zat besi yang rendah.
Adapun asupan zat besi yang bermanfaat, seperti daging, unggas, ikan, kacang-kacangan, sayuran berdaun gelap, kacang-kacangan, biji-bijian, dan biji-bijian. Selain itu, Anda juga dapat mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C guna membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
Anda juga dapat menghindari keseharian Anda dalam mengonsumsi teh atau kopi untuk membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Kadar zat besi yang sangat tinggi dapat berbahaya dalam beberapa kasus. Untuk itu, bagi Anda yang ingin mengonsumsi suplemen, ada baiknya untuk konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.