Bisnis.com, JAKARTA - Setiap daerah memegang warisan budayanya, begitu pula di daerah Sulawesi Selatan. Salah satu warisan budaya tersebut kita kenal sebagai pakaian adat Sulawesi Selatan. Disana terdapat beberapa pakaian adat yang memiliki keunikannya tersendiri.
Lantas, apa saja nama pakaian adat dari Sulawesi Selatan? Simak pembahasan lengkapnya di sini.
Nama Pakaian Adat Sulawesi Selatan
Pakaian adat Sulawesi Selatan adalah busana yang terus dilestarikan oleh warga Sulawesi Selatan sampai dengan hari ini. Pakaian adatnya memiliki beberapa jenis. Berikut ini 7 nama pakaian adat Sulawesi Selatan, terutama baju adat dari Suku Bugis, Suku Mandar, dan Suku Toraja.
1. Baju Tutu
Baju tutu merupakan atasan yang dikenakan oleh pria pakaian adat Sulawesi Selatan, lebih tepatnya pria dari Suku Bugis. Bentuknya mirip jas sehingga disebut juga sebagai jas tutu.
Bawahan dari baju tutu yakni celana yang dinamakan dengan Paroci yang dilengkapi dengan sarung Lipa Garusuk atau sarung. Sedangkan, hiasan kepalanya menggunakan songkok recca dengan motif pinggiran berwarna emas.
2. Baju Bodo
Contoh pakaian adat sulawesi selatan selanjutnya yaitu Baju bodo yang berasal dari Suku Bugis. Baju ini terbuat dari kain Muslin. Kain tersebut baru dikenal di Eropa pada abad ke-17. Namun, jauh sebelum itu, masyarakat Sulawesi Selatan sudah menggunakannya sebagai bahan dari bajo boko. Maka dari itu, pakaian adat ini termasuk yang tertua di dunia.
Keunikan pakaian adat Sulawesi Selatan yang satu ini tercermin dari bentuk dan warnanya. Bentuknya segi empat berlengan pendek dengan berbagai macam warna. Perbedaan warna tersebut menyiratkan status dan usia dari pemakainya. Adapun gambar pakaian adat Sulawesi Selatan ini, seperti berikut.
Sumber: Instagram @inspirasibajubodo
3. Baju Labbu
Baju Labbu adalah sebutan untuk baju Bodo berlengan panjang. Atasannya berupa baju kurung lengan panjang yang ketat di bagian siku sampai pergelangan tangan. Terbuat dari kain sutra tipis dengan motif bunga di bagian dada dan lengan.
4. Pattuqduq Towaine
Baju ini biasanya dikenakan oleh wanita asal Suku Mandar ketika pernikahan atau saat menari Pattiqtuq. Bedanya, baju Pattuqduq Towaine untuk menari terdiri atas 18 potong. Sementara untuk pernikahan terdiri atas 24 potong.
Baju pokok dari Pakaian Adat Sulawesi Selatan satu ini dinamakan dengan Rawang Boko. Sarung yang dilengkapi rantai disebut dengan Lipaq Aqdi Diratter. Adapun Lipaq Aqdi Diratter Duattdog yang merupakan sarung di pinggir bawah.
Wanita Suku Mandar memakai perhiasan lengkap dari kepala sampai tangan. Sedangkan lelaki Suku Mandar terlihat lebih sederhana sebab hanya mengenakan jas tutup dari sutra dan celana panjang serta sarung yang dililitkan di pinggang.
5. Baju Seppa Tallung
Baju Seppa Tallung sangat unik, berbeda dengan pakaian adat lainnya. Keunikan pakaian adat Sulawesi Selatan yang satu ini terlihat dari panjangnya yang mencapai lutut. Biasanya, pria Toraja yang mengenakan ini dilengkapi dengan beberapa aksesoris, seperti gayung, lipa, dan kandure.
6. Baju Pokko
Kalau pria Toraja mengenakan baju Seppa Tallung, sedangkan wanitanya memakai baju Pokko. Ciri-ciri pakaian adat Sulawesi Selatan ini berlengan pendek dengan warna yang mencolok, seperti warna kuning, merah, dan putih. Pemakainya pun mengenakan aksesoris manik-manik di bagian dada, gelang, dan ikat kepala atau kandure.
7. Pakaian Adat Sulawesi Selatan untuk Anak-Anak
Contoh pakaian adat Sulawesi Selatan untuk anak-anak adalah baju adat bodo. Saat masih anak-anak mengenakan baju adat bodo berwarna jingga. Kalau sudah beranjak dewasa mengenakan baju adat bodo berwarna merah darah dan juga jingga.
Pakaian adat Sulawesi Selatan adalah warisan yang terus dijaga sampai saat ini oleh masyarakat di daerah Sulawesi Selatan. Bahkan, setiap suku bisa memiliki pakaian adat yang berbeda sehingga pantas juga disebut sebagai identitas masyarakat di daerah sana.