Bakteri Bacillus anthracis penyebab antraks/wikipedia
Health

Terungkap, Antraks Bisa Bertahan hingga 2 Abad

Arlina Laras
Kamis, 6 Juli 2023 - 15:54
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penyebaran virus antraks yang bisa menular ke tubuh manusia dari hewan sangatlah mengkhawatirkan, karena dapat menyebabkan kematian. 

Bahkan, fakta menyebutkan bakteri yang menyebabkan antraks ini dapat bertahan hidup di lingkungan tersebut selama hingga 50 tahun bahkan dua abad.

Melansir Bisnis, Selasa (4/6) penyebaran antraks sendiri menjangkiti setidaknya 87 warga Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu dengan satu orang terkonfirmasi meninggal dunia akibat antraks.

Dinas menduga warga yang terjangkit antraks setelah mengonsumsi daging ternak yang sakit.

Mengenal Antraks dan Cara Penularannya

Antraks adalah salah satu penyakit zoonosis yang dapat menyerang berbagai jenis hewan ternak, termasuk sapi, kerbau, kuda, kambing, dan domba. 

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Jika hewan ternak terinfeksi anthrax, mereka dapat menjadi sumber penularan bagi manusia.

Melansir dari CDC, ada dua cara penularan antraks. 

Salah satunya melalui luka lecet atau sayatan pada kulit, setelah itu infeksi akan berkembang dalam waktu hingga satu minggu. 

Cara lainnya adalah dengan menghirup spora antraks, yang dapat menyebabkan infeksi antara satu minggu hingga dua bulan setelah paparan. 

Bahkan, manusia bisa terpapar spora Bacillus anthracis, lewat kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau melalui konsumsi daging yang terkontaminasi. 

Ketika seorang individu terkena, gejala yang dialami biasanya meliputi demam, panas badan yang tinggi, kelelahan, pusing, mual, muntah, dan gangguan pernapasan.

Mampu Bertahan Hidup hingga Dua Abad

Melansir dari Global News, bakteri yang menyebabkan anthrax ini dapat bertahan hidup di lingkungan tersebut selama hingga 50 tahun. 

Sementara, dalam tulang-tulang hewan, bakteri ini bisa hidup selama dua abad. 

Wabah antraks dapat terjadi ketika tanah yang mengandung spora terganggu, atau saat terjadi hujan deras atau kekeringan. 

Peristiwa cuaca seperti banjir dapat mendorong spora ke permukaan. Ketika daerah basah mengering, hewan penggembalaan dapat rentan terhadap spora tersebu.

Tak hanya itu, proses penggalian atau ekskavasi juga dapat mengaktifkan spora antraks kembali. 

Menurut Pemerintah Saskatchewan, ketika hewan mati karena antraks, pemilik hewan sebaiknya berusaha untuk mencegah darah mengkontaminasi tanah

Bahkan, bangkainya "tidak boleh dipindahkan atau diganggu, dan harus dilindungi dari pemakan bangkai seperti serigala atau gagak, untuk mencegah penyebaran spora di lingkungan

“Hewan yang terkena antraks tidak diyakini membahayakan manusia secara signifikan, tetapi orang harus menghindari kontak langsung dengan hewan tersebut atau bangkainya,” tulisnya.

Cara Mencegah Virus Antraks

Mengutip dari Mayo Clinic, untuk mencegah terpapar antraks, Anda dapat mengikuti langkah-langkah pencegahan berikut.

1. Pastikan daging yang hendak dikonsumsi berasal dari hewan yang sehat dan bersih

2. Harus memasak daging dengan matang

3. Melalukan vaksinasi antraks, terutama di daerah dengan risiko penularan tinggi

4. Hindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi antraks

5.  Bakar semua hewan yang terinfeksi antraks, jangan mengonsumsi dagingnya. Jika terjadi kasus anthrax pada hewan ternak, penting untuk membuang dan membakar bangkai hewan yang terinfeksi. 

Penulis : Arlina Laras
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro