Banyak faktor risiko dari stroke. Namun, Anda bisa mengobati dan mengontrol faktor-faktor tersebut agar stroke tidak terjadi. Ada faktor utama dan faktor lainnya sebagai berikut.
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes
- Penyakit jantung dan pembuluh darah
- Kadar kolesterol LDL tinggi
- Merokok
- Aneurisma otak atau malformasi arteriovenosa (AVM)
- Infeksi virus atau kondisi yang menyebabkan peradangan, seperti lupus atau artritis reumatoid
- Usia
Stroke dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi risikonya lebih tinggi pada bayi di bawah usia 1 tahun dan pada orang dewasa. Pada orang dewasa, risiko meningkat seiring bertambahnya usia.
- Jenis kelamin
Pada usia yang lebih muda, pria lebih mungkin mengalami stroke daripada wanita. Namun, wanita cenderung hidup lebih lama sehingga risiko terkena stroke seumur hidup mereka lebih tinggi. Wanita yang mengonsumsi pil KB atau menggunakan terapi penggantian hormon berisiko lebih tinggi. Wanita juga berisiko lebih tinggi selama kehamilan dan dalam minggu-minggu setelah melahirkan. Tekanan darah tinggi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko stroke di kemudian hari.
- Riwayat keluarga dan genetik
- Kecemasan, depresi, dan tingkat stres yang tinggi, serta bekerja berjam-jam dan tidak banyak berhubungan dengan teman, keluarga, atau orang lain di luar rumah
- Tinggal atau bekerja di daerah dengan polusi udara
- Kondisi medis lainnya, seperti gangguan perdarahan tertentu, sleep apnea, penyakit ginjal, sakit kepala migrain, dan penyakit sel sabit
- Obat pengencer darah atau obat lain yang dapat menyebabkan perdarahan
- Kebiasaan gaya hidup tidak sehat lainnya
- Obesitas
Untuk mencegah penyakit stroke tentunya harus mengetahui faktor risiko tersebut. Jika memiliki beberapa faktor, Anda perlu memperbaikinya atau rutin memeriksa kesehatan ke dokter. Kemudian, walaupun belum atau tidak memiliki satu pun faktor risiko tersebut, Anda perlu mempertahankan gaya hidup yang baik. Pengecekan kesehatan juga diperlukan untuk berjaga-jaga.