Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah proyek film besar dan acara bergengsi terancam tertunda akibat adanya mogok kerja yang dilakukan oleh para artis Hollywood setelah Screen Actors Guild - American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA), serikat pekerja yang mewakili semua artis di film dan televisi.
SAG-AFTRA pada Kamis lalu, mengumumkan memilih untuk mogok kerja, yang diungkapkan langsung oleh Presiden SAG-AFTRA Fran Drescher, bintang difilm The Nanny, dan National Executive Director & Chief Negotiator Duncan Crabtree-Ireland, setelah berakhirnya kontrak serikat pekerja itu dan 12 hari negosiasi perpanjangan kontrak dengan Aliansi Produsen Film dan Televisi (AMPTP).
Penyebab dari aksi tersebut di antaranyaa karena bargaining committee SAG-AFTRA dan AMPTP tidak dapat mencapai kesepakatan untuk membentuk kontrak baru setelah kontrak sebelumnya berakhir pada 30 Juni.
Namun, tak hanya itu, SAG-AFTRA telah menghadapi sejumlah perubahan drastis karena industri terseeeeeeebu telah beralih dari model distribusi teater yang lebih tradisional dan jaringan serta televisi kabel yang mendukung streaming.
Masalah yang dihadapi termasuk penggunaan AI dalam menghasilkan dan mengabadikan kesamaan aktor, serta kurangnya transparansi data untuk proyek streaming.
Titik konflik lainnya juga adalah gaji, terutama untuk bintang tamu, co-star, dan aktor latar, karena kenaikan inflasi dan biaya hidup semakin menghambat banyak aktor pekerja untuk mencari nafkah.
Atas aksi tersu sebagian besar produksi yang berbasis di AS telah dihentikan dengan pemogokan para aktor ini. Sekarang proyek lain, terutama beberapa film beranggaran besar, juga terhenti.
Dampak pemogokan
Pada hari Jumat, Deadpool 3 menghentikan produksi hanya beberapa hari setelah Ryan Reynolds mengungkapkan akan bermain dengan Hugh Jackman dalam setelan kuning Wolverine melalui meda sosialnya.
Produksi Venom 3 juga telah dihentikan sementara. Adapun, proyek lainnya, termasuk Gladiator 2, Wicked, dan Paddington in Peru, juga diperkirakan akan dihentikan sementara atau ditunda produksinya, meskipun mereka belum mengumumkan apa pun secara resmi.
Selan produksi film, acara penghargaan bergengsi Emmy Awards juga terancam tertunda. Nominasi Emmy 2023 diumumkan pada hari Rabu, namun sekarang para aktor tidak diizinkan untuk mempromosikan atau berkampanye untuk acara penghargaan tersebut, yang dijadwalkan terlaksana pada 18 September.
San Diego Comic Con, yang dijadwalkan pada 20-23 Juli, juga telah mengantisipasi berkurangnya kehadiran studio-studio produksi karena aksi mogok SAG-AFTRA yang sedang berlangsung, tetapi sekarang, tidak ada bakat yang diizinkan untuk tampil juga.
Semakin mendekati festival musim gugur, di mana sebagian besar studio produksi akan melakukan pemutaran perdana dan mendorong penghargaan awal, mungkin juga acara-acara penting seperti Festival Film Internasional Toronto, Telluride, dan lainnya akan kehilangan kehadiran para artis-artisnya.
Bukan Pertama kalinya
Pemogokan saat ini, yang pertama dalam sekitar 15 tahun, menghentikan produksi sebagian besar film dan acara televisi di seluruh dunia.
Kapan pemogokan Hollywood terjadi dan berapa lama berlangsung?
Kedua serikat telah melakukan pemogokan di masa lalu, tetapi sebagian besar terpisah. Serikat penulis skenario telah mencatat pemogokan terlama, 154 hari pada tahun 1988. Kecuali penghentian singkat satu hari, SAG-AFTRA belum pernah melakukan pemogokan sejak 1980.
Sejarah pemogokan penulis dari tahun ke tahun
1952: Screen Writers Guild — pendahulu Writers Guild of America — dan Authors League of America melakukan pemogokan terhadap produser TV dan film selama 14 minggu. Kedua belah pihak menyepakati kesepakatan yang menentukan skala pembayaran dan hak kepemilikan skrip, dan memungkinkan penulis radio dan teater mengirimkan materi untuk TV.
1960: Anggota Writers Guild mogok selama 153 hari, akhirnya memenangkan hak untuk menerima sisa pemutaran film teater di televisi gratis.
1973: Para penulis mogok selama 112 hari, memenangkan kenaikan gaji serta sisa pembayaran untuk film yang ditayangkan di kaset video dan televisi berbayar.
1981: Pemogokan 96 hari menghasilkan kontrak penting yang untuk pertama kalinya menjamin penulis bagian dari pendapatan produsen dari pasar TV berbayar dan video rumahan yang berkembang pesat. Pemogokan tersebut menganggur banyak pekerja industri hiburan, menunda dimulainya musim televisi hingga November.
1985: Penulis menyetujui pakta baru setelah pemogokan dua minggu, tetapi pemimpin serikat pekerja menyebutnya sebagai "kekalahan" pada masalah utama pembagian pendapatan kaset video.
1988: Perebutan sisa pembayaran untuk acara TV yang disiarkan di luar negeri membantu memicu pemogokan 22 minggu oleh penulis, pemogokan terlama oleh WGA dalam sejarah industri film. Pemogokan memaksa PHK di banyak studio dan membawa kesulitan keuangan bagi ribuan pekerja industri. Kontrak baru mencakup formula baru untuk menghitung residu dan kenaikan upah minimum.
2007-08: Pemogokan 100 hari diakhiri dengan kontrak baru yang memastikan penulis mendapat bagian dalam pendapatan yang dihasilkan saat film, acara televisi, dan karya kreatif lainnya didistribusikan di internet. Pemogokan tersebut mendorong jaringan dan studio untuk memesan program baru tanpa naskah dan mempercepat kembalinya program lain, termasuk "Paradise Hotel", "Big Brother", dan "Celebrity Apprentice", untuk menutup lubang pemrograman selama jam tayang utama. Ketenagakerjaan dan pendapatan pekerja industri turun tajam selama periode tersebut, dengan pemogokan yang merugikan ekonomi California sekitar $2 miliar.
2023: WGA mengumumkan pemogokan setelah upaya terakhir untuk menegosiasikan kontrak baru gagal. Perselisihan tersebut, yang sebagian besar dipicu oleh ketegangan terkait pembayaran streaming, memicu piket di Los Angeles, New York, dan kota-kota lain serta menghentikan produksi secara nasional. Acara larut malam jaringan, termasuk ABC "Jimmy Kimmel Live!" dan "The Late Show With Stephen Colbert" CBS, menjadi gelap - diganti dengan pengulangan.