Ilustrasi dehidrasi/Istimewa
Health

Waspada, Dehidrasi Bisa Pengaruhi Tekanan Darah

Redaksi
Jumat, 25 Agustus 2023 - 16:01
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -  Dehidrasi terjadi ketika Anda kehilangan begitu banyak cairan sehingga organ-organ tubuh tidak mendapatkan cairan dari air yang biasa dikonsumsi. Hal ini berdampak buruk bagi kesehatan dan bisa menyebabkan pengentalan darah serta hipertensi.

Ketika kamu kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi, seperti karena berkeringat, muntah, atau diare, tubuh kamu tidak memiliki cukup cairan untuk menjalankan fungsi normalnya. Anda bisa mengalami dehidrasi jika tidak cepat mengganti cairan yang dikeluarkan.

Pada umumnya dehidrasi ditandai dengan gejala seperti rasa haus yang ekstrim, buang air kecil yang lebih jarang, urine berwarna gelap, mulut kering, mengantuk, pusing, kebingungan dan sakit kepala.

Dilansir dari Men’s Health ( 25/8/2023) dehidrasi dapat menyebabkan tekanan darah turun dan terkadang meningkat dengan cepat. Namun, dehidrasi bisa menyebabkan kerusakan yang parah pada otot dan perubahan fungsi organ. Selain itu dehidrasi juga dapat mempengaruhi tekanan. 

Menurut Dr. Waldo, kekurangan air dapat menurunkan volume darah, yang menyebabkan penurunan tekanan darah. Ketika seorang mengalami dehidrasi, kekurangan pasokan air dirasakan seluruh tubuh, termasuk volume darahnya.

Tekanan darah rendah biasanya ditandai dengan gejala kebingungan, pusing , penglihatan kabur, mual , pingsan dan ketika tubuh mengalami dehidrasi parah yang berjalan bersama gejala tersebut maka bisa menyebabkan serangan jantung bahkan kematian.

Ketika volume darah menurun karena kurang minum air atau dehidrasi, tubuh harus tetap bekerja untuk menjaga tekanan darah dan memastikan tubuh dapat menjalankan fungsi normalnya serta  mempertahankan homeostasis.

Namun sedikitnya cairan dalam darah membuatnya lebih terkonsentrasi meningkatkan kadar natriumnya dan ketika ginjal mendeteksi kadar natrium yang lebih tinggi, tubuh akan  melepaskan hormon vasopresin, yang memerintahkan ginjal untuk menahan air.

Berbahayanya, hormon vasopresin menyebabkan pembuluh darah menyempit untuk mempertahankan tekanan perfusi ketika volume darah rendah. Hal inilah yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Untuk meminimalisir terjadinya kerusakan parah yang disebabkan oleh dehidrasi atau kekurangan cairan, kamu harus memperhatikan pola makan dan minum. Perbanyak minum air sesuai takaran yang dianjurkan dan konsumsi makanan yang mengandung banyak cairan, seperti buah-buahan. (Maria Elfika Simplisia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro