Bisnis.com, JAKARTA – Kualitas udara di ibu kota yang tak kunjung membaik tentu saja berpengaruh pada kesehatan dan bahkan dapat memicu kanker paru-paru.
Mengutip data IQAir, Senin (28/8/2023) pukul 10.00 WIB, kualitas udara di Jakarta semakin memburuk dengan indeks kualitas udara AQI US yang mencapai 169. Angka ini menandakan kualitas udara berada di status tidak sehat dengan polutan utama PM2.5.
Kualitas udara di Jakarta yang semakin buruk ini ditandai dengan meningkatnya indeks kualitas udara AQI US dari hari sebelumnya yang berada di angka 157 dan juga berstatus tidak sehat.
Bagaimana kualitas udara buruk dapat berpengaruh pada kesehatan paru-paru?
Kanker paru-paru adalah kondisi dimana sel-sel kanker ganas terbentuk di dalam paru-paru. Kanker paru-paru juga merupakan satu dari tiga jenis kanker yang banyak memakan korban di Indonesia, terutama mereka yang memiliki kebiasaan merokok.
Kendati demikian, kanker paru-paru tak jarang terjadi pada mereka yang bukan perokok dikarena faktor penyebab lain, salah satu faktornya adalah polusi udara.
Sebuah penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi adanya hubungan yang nyata antara paparan partikulat 2.5 (PM2.5) dengan penyakit paru.
PM2.5 adalah jenis polutan udara dengan ukuran partikel yang kecil dengan diameter ≤2,5 µm (mikrometer), luas permukaan yang besar, dan kemampuan menyerap racun. Sifat-sifat ini memungkinkan PM2.5 untuk menyerang saluran udara terkecil, termasuk jaringan alveolar.
PM2.5 terdiri dari campuran partikel padat dan cair, termasuk karbon hitam, logam, nitrat, sulfat, hidrokarbon aromatik polisiklik, dan partikel knalpot kendaraan bermotor. Jika partikel-partikel ini terhirup melalui saluran napas dalam jangka yang panjang, maka hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan dan merangsang terjadinya perubahan sel yang ada dalam paru-paru menjadi sel-sel kanker yang ganas. Selain itu, PM2.5 juga kerap dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.
Bagaimana mengatasi bahaya polusi udara untuk cegah kanker paru?
1. Melihat prakiraan indeks kualitas udara
Jika ingin beraktivitas di luar ruangan, anda bisa memeriksa prakiraan indeks kualitas udara terlebih dahulu. Jika indeks kualitas udara menunjukkan angka yang tinggi, anda bisa membatasi aktivitas di luar ruangan atau mengenakan masker saat berada di luar ruangan.
2. Berhenti merokok dan hindari asap rokok
Jika Anda adalah seorang perokok, berhenti merokok merupakan cara yang efektif untuk mencegah kanker paru-paru. Sedangkan, untuk mereka yang tidak merokok, sebaiknya kenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan untuk meminimalisir paparan polusi dan adap rokok.
3. Mengonsumsi makanan sehat
Tidak hanya dari luar, usaha mencegah kanker paru-paru dapat dilakukan dari dalam dengan mengonsumsi makanan yang sehat seperti sayur dan buah-buahan.
4. Olahraga teratur
Selain berguna untuk kesehatan, plahraga teratur dapat membantu mengurangi risiko kanker paru-paru. Namun, saat kualitas udara sedang buruk, sebaiknya hindari berolahraga di sepanjang jalan raya yang padat lalu lintas.
5. Membantu mengurangi polusi
Sebagai individu, kita dapat mengambil langkah untuk membatasi kontribusi kita terhadap sumber polusi dengan tidak membakar sampah dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan memanfaatkan transportasi umum. (Kresensia Kinanti)
