Bisnis.com, JAKARTA - Kesehatan pernafasan anak sangat penting untuk pertumbuhan fisik dan masa depan anak. Paru-paru yang bermasalah dapat mengganggu anak menjadi anak yang cerdas dan energik.
Menurut laporan dari WHO, anak-anak menghirup lebih banyak polutan dibandingkan dengan orang dewasa. Bayi dan anak-anak, menurut laporan tersebut, memiliki metabolisme istirahat yang lebih tinggi, yang berarti mereka menghirup lebih banyak udara saat istirahat dan memiliki tingkat konsumsi oksigen per unit berat badan yang lebih tinggi.
Sebagai orang tua tentunya sangat penting untuk menjaga kesehatan lingkungan dan juga memahami sensitivitas anak terhadap polusi, maka dilansir Oransi (4/9/2023) berikut beberapa jenis kondisi pernafasan umum pada anak yang perlu diketahui orang tua.
1. Asma
Kondisi ini menyebabkan terhambatnya saluran pernapasan dan membuat penderitanya kesulitan bernapas. Asma umumnya menyebabkan penyempitan saluran napas karena penumpukan lendir di bagian dalam tenggorokan, peradangan pada jaringan bagian dalam atau penyempitan otot-otot yang mengelilingi saluran napas.
Ada kemungkinan juga beberapa masalah terjadi sekaligus, misalnya anak penderita asma dapat mengalami peradangan pada jaringan bagian dalam serta pembatasan otot, yang akan menyebabkan penurunan fungsi paru-paru secara parah.
2. Rinitis Alergi
Rinitis alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang zat-zat yang dianggap berbahaya, meskipun zat-zat tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi kesehatan secara keseluruhan.
Rinitis alergi dapat berupa alergi terhadap debu, bulu hewan peliharaan, atau serbuk sari. Jika anak-anak alergi terhadap zat-zat yang ada di udara, hal ini dapat menyebabkan masalah serius pada kenyamanan, tingkat aktivitas dan kesehatan mereka secara keseluruhan.
3. Fibrosis Kistik
Fibrosis Kistik ditandai dengan penumpukan lendir yang lengket di paru-paru serta organ lainnya. Ketika lendir terbentuk di paru-paru, ia memerangkap bakteri dan pada akhirnya dapat menyebabkan infeksi dan bahkan kerusakan paru-paru jangka panjang, serta penurunan fungsi paru-paru.
Meskipun jauh lebih jarang terjadi dibandingkan alergi atau asma, fibrosis kistik bisa sangat berbahaya bagi anak-anak. Hal ini ditandai dengan batuk terus-menerus, seringnya infeksi paru-paru, mengi, sesak napas, dan terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak, meskipun pola makannya cukup. Kondisi ini merupakan kelainan genetik dan diagnosis perlu dilakukan oleh ahli medis terlatih.
4. PPOK
PPOK sering kali dianggap sebagai penyakit yang menyerang orang lanjut usia, namun ternyata penyakit ini juga berdampak pada fungsi paru-paru anak-anak.
PPOK disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain paparan asap dan faktor lingkungan seperti bahan kimia dan debu
Orang tua pada umumnya, tidak ingin anaknya terkena penyakit apapun. Namun kondisi udara di lingkungan yang semakin memburuk membuat anak tidak terhindar dari masalah pernafasan.
Baca Juga : Ini Cara Membersihkan Paru-Paru Secara Alami |
---|
Tips meningkatkan kesehatan pernapasan anak, baik untuk kesehatan mereka meski tidak menderita penyakit pernafasan:
1. Diet sehat
Makanan dapat memberikan dampak yang luar biasa terhadap kesehatan anak secara keseluruhan, termasuk kesehatan pernafasannya. Pola makan yang sehat akan memperkuat pertahanan anak terhadap penyakit paru-paru yang disebabkan oleh polusi udara. Pola makan yang kaya buah-buahan dan sayuran akan memberi anak mendapatkan semua vitamin yang dibutuhkan.
2. Banyak Tidur
Kurang tidur tidak hanya membuka pintu bagi penyakit pernapasan baru, tetapi juga memperburuk gejala penyakit yang ada saat ini. Pastikan anak-anak tidur dengan c misalnya balita sebaiknya mendapat waktu tidur sekitar 11 hingga 14 jam, sedangkan anak usia sekolah membutuhkan 9 hingga 11 jam setiap malam.
3. Aktivitas Fisik
Melakukan latihan fisik secara rutin juga merupakan bagian dari rencana keseluruhan untuk kesehatan pernafasan. Maka mendorong anak untuk bermain dan berolahraga akan membantu anak mengembangkan paru-paru yang lebih kuat sehingga lebih mampu menghadapi kondisi kesehatan pernapasan saat ini dan di masa depan. Namun, jika anak Anda menderita penyakit asma maka tidak dianjurkan berolahraga atau beraktivitas berat.
4. Pemeriksaan Kesehatan
Penyakit pernafasan bisa saja menyerang anak dengan mudah dan resiko yang dialami sangat besar. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin akan membantu mengidentifikasi potensi masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada paru-paru atau saluran pernapasan.
Meskipun anak tidak menunjukkan tanda-tanda masalah pernapasan, melakukan pemeriksaan rutin akan mengidentifikasi masalah apa pun, seperti infeksi saluran pernapasan atau penyakit pernapasan yang dapat menjadi masalah besar di masa depan.
Selain itu, orang tua juga bisa memberikan edukasi kepada anak tentang pola hidup sehat seperti mencuci tangan dan menghindari diri dari perokok, karena asap rokok akan lebih berbahaya pada perokok pasif atau orang yang menghirup asap rokok. Investasikan rumah dengan udara yang segar, maka gunakanlah fikter udara dan tanamalab tumbuhan-tumbuhan yang dapat menyaring udara.