Bisnis.com, JAKARTA - Hampir semua orang menyimpan sikat giginya di kamar mandi, bersama dengan sikat gigi anggota keluarga lainnya.
Ternyata, menurut pakar kesehatan gigi, menyimpan sikat gigi di kamar mandi bisa membuat sikat gigi terkena partikel feses (partikel kotoran) dan tidak sehat.
Partikel tinja mungkin saja ada di lingkungan kamar mandi Anda, terutama jika Anda atau seseorang yang berbagi kamar mandi dengan Anda menggunakan alat siram tanpa menutup penutupnya terlebih dahulu.
Pembilasan dengan cara ini dapat melepaskan tetesan air kecil ke udara yang mungkin mengandung bakteri tinja dan mikroorganisme lainnya yang dapat menempel pada permukaan seperti sikat gigi Anda.
Berikut alasan sebaiknya tidak menyimpan sikat gigi di kamar mandi
1. Bakteri, jamur dan kontaminasi
Seberapa dekat sikat gigi Anda dengan dudukan toilet? Jika letaknya dekat dengan singgasana, kemungkinan besar sikat Anda akan bersentuhan dengan partikel di udara yang dapat menyebabkan kontaminasi.
Selain itu, lingkungan kamar mandi cenderung lembab, yang selanjutnya dapat mendorong pertumbuhan bakteri dan jamur pada sikat gigi Anda.
| Baca Juga Ini Waktu yang Tepat untuk Sikat Gigi |
|---|
2. Kamar mandi bersama
Jika Anda berbagi kamar mandi dengan lebih banyak orang, kemungkinan terjadinya kontaminasi silang lebih besar, karena banyak orang mungkin menyentuh berbagai permukaan.
Karena sering kali Anda tidak punya pilihan selain berbagi kamar mandi, berikut beberapa cara untuk melindungi sikat gigi dan diri Anda sendiri dari kontak dengan bakteri yang berpotensi berbahaya ini.
3. Petunjuk penyimpanan sikat gigi
Sebaiknya bilas sikat gigi Anda secara menyeluruh dengan air keran terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Ini dapat membantu menghilangkan kontaminan yang mungkin menempel di permukaan sikat gigi Anda. Selanjutnya, setelah digunakan, simpan sikat gigi Anda secara tegak di dalam tempat sikat gigi atau cangkir agar dapat mengering dengan sendirinya.
Anda dapat berinvestasi dalam wadah yang memiliki soket terpisah untuk beberapa sikat gigi, untuk mencegahnya saling bersentuhan. Setelah dikeringkan, Anda dapat menyimpan sikat gigi di dalam penutup untuk melindunginya dari partikel apa pun di udara.
4. Ganti secara berkala
Pastikan Anda mengganti sikat gigi setiap tiga hingga empat bulan atau bahkan lebih cepat jika bulu sikatnya sudah usang. Menggunakan sikat gigi yang sudah tua atau usang mungkin tidak higienis dan Anda mungkin juga tidak bisa menyikat gigi dengan benar. Selain penggantian secara berkala, tetaplah mencuci tempat sikat gigi secara rutin untuk menghindari penumpukan debu dan penumpukan bakteri serta jamur.
5. Tutup penutup toilet
Menutup tutup toilet sebelum menyiram merupakan kebiasaan sehat yang dapat membantu meminimalkan penyebaran partikel kotoran di udara di kamar mandi. Sebuah penelitian di Inggris tahun 2012 menguji penyebaran C. difficile, dengan tutup toilet terbuka dan tertutup.
