Bisnis.com, JAKARTA - Vitamin D adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat. Tidak hanya membantu memastikan tulang tetap kuat, tetapi juga mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu mengatur fungsi sel di seluruh tubuh, termasuk sel otak.
Selama beberapa tahun terakhir, ada sejumlah penelitian yang menghubungkan vitamin D dengan potensi manfaat kesehatan lainnya, termasuk peningkatan kesehatan jantung.
Kini, para ilmuwan dari Swiss Nutrition and Health Foundation di Epalinges, Swiss, menambah penelitian ini dengan sebuah studi baru yang dipublikasikan di jurnal Nutrients.
Studi ini menunjukkan hubungan antara rendahnya kadar vitamin D dengan peningkatan risiko kardiovaskular atau penyakit jantung.
Namun, tidak ada hubungan antara kadar vitamin D normal dan penurunan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah atau risiko kematian secara keseluruhan.
Lantas, bagaimana vitamin D membantu menjaga kesehatan jantung?
Melansir Medical News Today, Cheng-Han Chen, Ahli Jantung Intervensi di MemorialCare Saddleback Medical Center, meyakini bahwa vitamin D mempengaruhi kesehatan jantung secara kompleks, melalui pengaruhnya terhadap banyak faktor risiko kardiovaskular.
“Misalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang sangat rendah akan meningkatkan tekanan darah seseorang, yang merupakan salah satu faktor risikonya,” jelasnya.
Dalam penelitian lain juga menemukan bahwa kadar vitamin D yang rendah dapat berdampak pada resistensi glukosa, yang merupakan faktor risiko diabetes.
Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat, yang lagi-lagi merupakan faktor risiko [untuk masalah kardiovaskular.
Adapun, dari penelitian sebelumnya menunjukkan adanya hubungan antara kekurangan vitamin D dan obesitas, yang juga merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
“Menurut saya, penelitian terbaru ini menambah pengetahuan umum yang baik, bahwa setiap orang harus memeriksakan kadar vitamin D mereka secara teratur ke dokter,” kata Dr. Chen.
Di sisi lain, meski sudah banyak penelitian terkait hubungan vitamin D dengan penyakit kardiovaskular, Pollyanna Patriota, peneliti di Swiss Nutrition and Health Foundation di Epalinges, Swiss mengatakan, hasilnya tidak konsisten.
Menurutnya, peran vitamin D dalam penyakit kardiovaskular masih diperdebatkan dan belum ada bukti kuat bahwa suplementasi vitamin D dapat meningkatkan kesehatan jantung.
“Penyakit kardiovaskular tetap menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, dan meskipun ada kemajuan dalam pendekatan terapeutik, strategi pencegahan yang efisien diperlukan di mana pola makan jelas merupakan komponen penting,” kata Patriota.
Dia mengatakan akan mempelajari efek vitamin D pada kesehatan jantung karena penelitian sebelumnya yang menilai hubungan ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti keragaman partisipan dan periode tindak lanjut yang singkat.
Dalam penelitiannya terhadap 5.700 peserta, para peneliti di Swiss tersebut menemukan korelasi antara kadar vitamin D yang lebih baik dan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.
Namun, penelitian tersebut tidak menemukan hubungan antara penurunan kadar vitamin D dan peningkatan risiko kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular atau penyebab umum lainnya.