Bisnis.com, JAKARTA – Cacar monyet atau monkeyfox bukan hal yang baru, pasalnya penyakit jenis ini mulai muncul pada awal tahun 2022, kemudian kembali terkonfirmasi di Indonesia saat ini.
Cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.
Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.
Bagaimana Proses Penularan Cacar Monyet di Manusia?
Virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus.Virus juga dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin.
Virus cacar monyet menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi.
Virus ini bisa juga muncul ketika menangani atau memproses hewan buruan atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi.
Virus juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi atau dengan bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau linen.
Cacar monyet ditularkan pula dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan Ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.
Bagaimana Gejala yang Muncul Pada Penderita Cacar Monyet ?
Cacar Monyet menyebabkan tanda dan gejala yang biasanya dimulai dalam waktu seminggu tetapi dapat muncul 1–21 hari setelah terpapar. Gejala biasanya berlangsung selama 2-4 minggu dan bisa bertahan lebih lama pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Gejala umum cacar monyet adalah:
- Ruam
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Energi rendah
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
Bagi sebagian orang, gejala pertama adalah ruam, sementara yang lain mungkin memiliki gejala berbeda pada awalnya.
Ruam dimulai sebagai luka datar yang berkembang menjadi lepuh berisi cairan dan mungkin terasa gatal atau nyeri. Saat ruam sembuh, lesi mengering, mengeras dan rontok.
Beberapa orang juga mengalami pembengkakan rektum yang menyakitkan atau nyeri dan kesulitan saat buang air kecil.
Bagaimana mencegahnya?
Salah satu langkah pencegahan penyakit ini adalah dengan melakukan vaksinasi.
Adapun saat ini vaksin cacar monyet sudah tersedia di Indonesia dan diprioritaskan untuk kelompok tertentu.
Selain vaksin, cara lain untuk membantu mencegah penyebaran cacar antara lain:
- Menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi (terutama hewan yang sakit atau mati)
- Menghindari kontak dengan barang-barang yang terkontaminasi virus
- Mengolah semua makanan yang mengandung daging atau bagian tubuh hewan dengan matang
- Mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air
- Menghindari kontak dengan orang yang mungkin terinfeksi virus
- Mengenakan masker yang menutupi mulut dan hidung saat berada di sekitar orang lain
- Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh
- Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat orang yang terinfeksi virus (Maria Elfika Simplisia)