Bisnis.com, JAKARTA — Memiliki pacar perbedaan usia yang memiliki jarak cukup jauh merupakan suatu hal yang jarang terjadi sehingga beberapa orang memandangnya sebagai hal yang sulit untuk dipahami.
Perbedaan usia antara pasangan sebenarnya bukan merupakan suatu hal yang baru. Beberapa pasangan mungkin memiliki perbedaan usia misalnya 2 sampai 3 tahun.
Namun, ada juga pasangan yang memiliki perbedaan umur hingga 4 atau 7 tahun. Hal ini membuat beberapa saling menuntut satu sama lain dan salah satu harus memilih untuk mengalah.
Faktanya, hubungan dengan perbedaan usia yang cukup jauh justru lebih harmonis dan bertahan lama dibandingkan dengan hubungan yang tidak ada ada perbedaan usia.
Hal ini biasanya dikarenakan salah satu pasangan akan bersikap lebih dewasa dan memahami pasangannya dan dapat dijadikan contoh oleh pasangannya.
Dilansir dari psychologytoday.com pada Senin (13/11/2023), ada 3 wawasan yang harus dipahami saat menjalani hubungan dengan perbedaan usia:
1. Penjelasan Evolusioner
Dalam makalah tahun 2012 yang diterbitkan di Human Nature, kemampuan untuk bereproduksi tidak sama sepanjang umur. Wanita tidak dapat melahirkan anak sendiri setelah masa menopause. Berbeda dengan perempuan, laki-laki tidak secara langsung dibatasi secara biologis dalam kemampuan reproduksinya.
Perempuan berinvestasi lebih banyak pada keturunannya (misalnya, kehamilan) dibandingkan laki-laki. Oleh karena itu, perempuan lebih memilih hubungan yang berkomitmen dan bertahan lama serta mencari pasangan yang mampu dan mau berinvestasi pada diri mereka dan calon keturunan mereka.
Dengan menggabungkan kedua fakta ini, dapat dilihat mengapa hubungan yang dibedakan berdasarkan usia, ketika terjadi, lebih menyukai skenario dimana pasangan laki-laki lebih tua daripada pasangan perempuan.
Perempuan yang lebih muda memiliki kesehatan reproduksi yang lebih baik dan laki-laki yang lebih tua memiliki lebih banyak sumber daya untuk berinvestasi pada keluarga dan anak-anak mereka.
Kesimpulan ini didukung oleh penelitian. Sebuah studi klasik tahun 1945 menemukan bahwa pria lebih memilih pasangan yang usianya sekitar 2,5 tahun lebih muda, sedangkan wanita lebih memilih pasangan yang berusia sekitar 3,5 tahun lebih tua. Penelitian terbaru telah meniru pola ini.
2. Perbedaan Usia yang Tepat
Sebuah penelitian menemukan bahwa laki-laki, rata-rata, menerima hubungan dengan perempuan yang usianya sepuluh tahun lebih muda dan 4,5 tahun lebih tua. Sebaliknya, perempuan menerima hubungan dengan laki-laki yang berusia delapan tahun lebih tua dan lima tahun lebih muda.
Namun ada peringatan penting, dan ini berkaitan dengan bagaimana batasan “yang dapat diterima” ini berubah seiring bertambahnya usia.
Perempuan cenderung tidak menjalin hubungan dengan pria yang lebih tua seiring bertambahnya usia karena umur panjang lebih menguntungkan perempuan, bukan laki-laki. Di Jerman, misalnya, rata-rata harapan hidup perempuan lima tahun lebih lama dibandingkan laki-laki.
3. Faktor Kebahagiaan
Wawasan pertama dan paling menarik adalah bahwa hubungan apapun merek atau modelnya bisa menjadi hubungan yang bahagia dalam situasi yang tepat. Namun, sains menawarkan petunjuk tentang kombinasi yang tampaknya paling berhasil.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Population Economics menemukan bahwa pria dan wanita tampaknya lebih bahagia jika memiliki pasangan yang lebih muda, bukan yang lebih tua. Namun, keuntungan kebahagiaan ini mungkin hanya berumur pendek.
Para penulis menulis, “Kepuasan pernikahan menurun seiring dengan durasi pernikahan bagi pria dan wanita pada pasangan dengan usia yang berbeda dibandingkan dengan pasangan dengan usia yang sama. Penurunan relatif ini menghapus tingkat kepuasan perkawinan yang lebih tinggi yang dialami oleh laki-laki yang menikah dengan istri yang lebih muda dan perempuan yang menikah dengan suami yang lebih muda.”
Untuk menjelaskan hal ini, para peneliti berpendapat bahwa pasangan dengan usia yang berbeda mungkin kurang tahan terhadap hambatan dalam hubungan dibandingkan pasangan dengan usia yang sama.
Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa pasangan dengan perbedaan usia yang tetap bersama mengalami lebih sedikit rasa cemburu dan menunjukkan bentuk cinta yang lebih tidak egois dibandingkan pasangan dengan usia yang sama. (Ernestina Jesica Toji)
