Bisnis.com, JAKARTA — Sakit leher merupakan suatu kondisi kesehatan yang hampir dialami oleh semua orang. Namun, jika sakit leher berlangsung secara terus-menerus hal ini mungkin merupakan gejala penyakit lain salah satunya kanker.
Kondisi sakit leher akan mempengaruhi kebanyakan orang pada suatu saat dalam hidup mereka. Kebanyakan nyeri leher hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Jarang sekali ini merupakan pertanda sesuatu yang lebih serius.
Nyeri leher seringkali menyebar dari leher ke arah bahu atau punggung atas. Seringkali hal ini dapat menyebabkan sakit kepala. Rasa sakitnya mungkin bertambah parah jika kamu selalu berada dalam satu posisi dalam waktu lama, misalnya di depan komputer.
Nyeri leher mungkin juga disertai dengan ketegangan atau kejang otot. Kamu juga mungkin tidak bisa menggerakkan kepala dengan baik.
Faktor Penyebab Nyeri Leher
Karena leher menopang beban kepala, maka dapat berisiko mengalami cedera dan kondisi yang menimbulkan rasa sakit dan membatasi gerak. Penyebab nyeri leher antara lain:
1.Ketegangan Otot
Penggunaan berlebihan, seperti terlalu banyak membungkuk di depan komputer atau ponsel pintar, seringkali memicu ketegangan otot. Bahkan hal kecil sekalipun, seperti membaca di tempat tidur, dapat membuat otot leher tegang.
2. Sendi yang Aus
Seperti halnya sendi lain di tubuh, sendi leher cenderung rusak seiring bertambahnya usia. Menanggapi keausan ini, tubuh seringkali membentuk taji tulang yang dapat mempengaruhi pergerakan sendi dan menimbulkan rasa sakit.
3. Kompresi Saraf
Cakram hernia atau taji tulang di tulang belakang leher dapat menekan saraf yang bercabang dari sumsum tulang belakang.
4. Cedera
Tabrakan mobil dari belakang sering kali mengakibatkan cedera whiplash. Hal ini terjadi ketika kepala tersentak ke belakang lalu ke depan, sehingga membebani jaringan lunak leher.
5. Penyakit
Penyakit tertentu, seperti rheumatoid arthritis, meningitis atau kanker, dapat menyebabkan sakit leher.
Cara Mengobati Sakit Leher
Cara terbaik untuk mengobati sebagian besar nyeri leher adalah dengan:
1.Terus gerakkan leher sebanyak sebanyak mungkin
2. Tetap aktif
3. Sesuaikan aktivitas apa pun yang mungkin menyebabkan rasa sakit kamu
4. Kompres panas atau kompres es juga dapat digunakan untuk meredakan kekakuan dan nyeri leher.
5. Mengkonsumsi obat.
Kamu dapat bertanya kepada dokter atau apoteker obat pereda nyeri bebas resep apa yang mereka rekomendasikan. Mereka mungkin menyarankan krim atau gel analgesik antiinflamasi.
6. Pijat.
Memanipulasi atau memijat leher dapat meredakan nyeri dalam jangka pendek. Beberapa terapi fisik seperti fisioterapi, chiropraktik, osteopati, atau akupunktur mungkin bisa membantu. (Ernestina Jesica Toji)