Bisnis.com, BANDUNG – Salah satu cara untuk mendapatkan nutrisi dan manfaat dari buah dan sayur adalah dengan mengolahnya menjadi minuman.
Untuk mengolah buah dan sayuran menjadi minuman, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti menggunakan blender atau juicer. Namun, apa perbedaan antara keduanya dan mana yang lebih baik untuk kesehatan?
Juicer
Juicer bekerja dengan memisahkan sari buah dan sayuran dari serat dan ampasnya. Oleh karena itu, jus yang dibuat dengan juicer biasanya mengandung sedikit serat atau tidak mengandung serat sama sekali.
Jika menggunakan juicer, Anda akan mendapatkan sari buah dengan konsentrasi yang lebih tinggi karena kandungan mineral serta vitamin pada buah atau sayur yang biasanya terdapat pada airnya, bukan seratnya.
Blender
Blender bekerja dengan mencampurkan semua bahan yang dimasukkan ke dalamnya. Pisau tajam pada blender sangat efisien untuk mengubah sayur atau buah menjadi minuman dalam hitungan detik.
Jus yang diolah menggunakan blender cenderung mengandung zat gizi yang sama seperti bahan bakunya. Kecuali jika Anda menambahkan gula atau air yang dapat mengubah konsentrasinya.
Juicer vs Blender
Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa membuat jus menggunakan juicer menghasilkan produk yang kurang bernutrisi karena tidak adanya serat. Namun sebenarnya, baik menggunakan juicer maupun blender, keduanya menawarkan berbagai manfaat tersendiri.
Ketika mengonsumsi jus hasil olahan juicer, Anda akan mendapat banyak keuntungan berupa konsentrasi zat gizi yang lebih tinggi.
Namun, Anda memang tidak mendapatkan serat dan antioksidan dalam jumlah yang sama karena sebagian besar serat dan antioksidan pada buah yang hilang selama proses pengolahan.
Di sisi lain, jika Anda mengonsumsi jus yang diolah menggunakan blender, Anda akan mendapatkan semua kandungan yang ada pada buah atau sayur.
Namun, tekstur minumannya yang kental dan sangat bervolume dapat membuat tubuh mudah kenyang atau begah.