Ilustrasi sesak napas
Health

Begini Cara Bernapas yang Bikin Jantung Sehat

Mia Chitra Dinisari
Senin, 22 Januari 2024 - 15:13
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menurut penelitian baru yang diterbitkan sebelum dicetak di American Journal of Physiology-Regulatory, Integrative and Comparative Physiology, bernapas melalui hidung, bukan melalui mulut, bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Tekanan darah dan detak jantung bisa menjadi prediktor penyakit jantung. Pola pernapasan dapat memengaruhi fungsi tubuh tersebut akibat adanya crosstalk yang terjadi antara sistem pernapasan dan kardiovaskular.

Sebagai bagian dari penelitian, sekelompok 20 relawan dewasa muda mengambil bagian dalam studi crossover yang terdiri dari kondisi istirahat dan olahraga.

Selama kondisi istirahat, para relawan melakukan aktivitas pernapasan melalui hidung dan mulut secara acak.

Pertama, mereka duduk dengan tenang selama lima menit dan kemudian bernapas selama lima menit dengan kecepatan mereka sendiri.

Pernapasan hidung dilakukan dengan bibir tertutup, sedangkan pernapasan mulut dilakukan dengan penjepit hidung yang lembut untuk mencegah aliran udara melalui hidung.

Kondisi olah raga tersebut meniru aktivitas sehari-hari dengan berjalan kaki dengan kecepatan sedang dan sedikit menanjak.

Dalam urutan acak, para relawan bernapas dengan kecepatan mereka sendiri selama tujuh menit sambil menggunakan sepeda statis. Seperti kondisi istirahat, satu aktivitas hanya melibatkan pernapasan mulut dan aktivitas lainnya hanya pernapasan hidung.

Tekanan darah para relawan, kadar oksigen darah dan detak jantung selama setiap kondisi diukur.

Ditemukan bahwa tekanan darah diastolik para relawan lebih rendah ketika mereka bernapas melalui hidung dan tingkat aktivitas yang dirasakan lebih rendah dibandingkan ketika mereka bernapas melalui mulut dalam kondisi istirahat, bukan kondisi olahraga.
Selain itu, bernapas melalui hidung menggeser sistem saraf ke keadaan yang lebih parasimpatis selama kondisi istirahat.

Para peneliti menulis: “Kami menafsirkan data kolektif untuk menunjukkan bahwa pernapasan hidung dibandingkan dengan pernapasan mulut memberikan perbaikan yang sederhana, namun berpotensi relevan secara klinis, dalam variabel prognosis kardiovaskular saat istirahat, tetapi tidak selama berolahraga.

“Penelitian ini meningkatkan pengetahuan kita tentang bagaimana pernapasan hidung mempengaruhi variabel kardiovaskular yang relevan secara klinis dan memberikan data akut mendasar pada orang dewasa muda yang sehat untuk membenarkan penelitian jangka panjang di masa depan pada populasi lain.” tulisnya dilansir dari Express.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro