Bisnis.com, JAKARTA -- Minum kopi sudah menjadi rutinitas sehari-hari orang Indonesia, baik untuk memulai hari atau untuk manjaga konsentrasi dan mencegah kantuk di siang hari.
Namun, benarkah orang dengan golongan darah tertentu tidak boleh minum kopi?
Di dunia, ada 4 golongan darah, yaitu A, B, AB, dan O. Bagi setiap golongan darah ini, ada pola makan tertentu yang dibagi berdasarkan masing-masing golongan darah.
Pola makan atau diet golongan darah ini dipopulerkan oleh Dr. Peter D'Adamo, seorang dokter naturopati dan penulis buku “Eat Right 4 Your Type".
D’Adamo mengklaim bahwa golongan darah mewakili ciri-ciri genetik nenek moyang, dan rencana pola makannya didasarkan pada makanan apa yang nenek moyang kita tanamkan.
Misalnya, dia menyatakan bahwa golongan darah O adalah golongan darah tertua, sehingga dikaitkan dengan nenek moyang yang merupakan pemburu-pengumpul. Dia mengatakan orang dengan golongan darah O cenderung memiliki kekuatan, tubuh yang ideal, dan memiliki pikiran yang produktif.
Di samping itu, darah juga mungkin memiliki atau tidak memiliki protein yang dikenal sebagai Rhesus (Rh). Hal ini darah terbagi menjadi delapan jenis berbeda.
Golongan darah O-positif adalah tipe yang paling umum, artinya Anda memiliki darah O dengan faktor Rh. Perhatikan bahwa diet golongan darah D’Adamo hanya mencakup diet tipe O secara umum, bukan diet tipe O positif.
Menurut D'Adamo, mereka yang bergolongan darah O harus fokus mengonsumsi banyak protein, seperti yang dilakukan pada diet paleo atau rendah karbohidrat.
Dia menganjurkan agar pemilik golongan darah O mengonsumsi daging, terutama daging tanpa lemak dan makanan laut untuk menurunkan berat badan, ikan, sayuran, buah-buahan, dan minyak zaitun.
Selain itu, pemilik golongan darah O juga dianjurkan untuk menghindari makanan tinggi karbohidrat seperti gandum dan jagung, kemudian kacang-kacangan, kacang merah, produk susu, kafein, dan alkohol.
Lantas benarkah pemilik golongan darah O tidak boleh minum kopi?
Terkait minuman, kafein dan alkohol tidak disarankan untuk orang tipe O. Minuman bersoda, teh, kopi, dan semua jenis anggur, bir, dan minuman beralkohol dibatasi pada diet golongan darah ini.
Menurut D'Adamo, orang bergolongan darah O sebaiknya menghindari kafein karena dapat meningkatkan kadar adrenalin. Kafein sendiri menjadi komponen utama yang dipertanyakan dalam perdebatan mengenai boolehkan golongan darah O meminum kopi.
Hal pertama yang harus diperhatikan saat menilai status kesehatan minuman yang dikonsumsi adalah tambahan tambahannya.
Kopi yang baru diseduh, yang bukan tidak instan atau tanpa kafein, dari biji organik justru dapat meningkatkan suasana hati, meningkatkan kewaspadaan dan memori jangka pendek, meningkatkan konsentrasi di tempat kerja, dan membantu membakar lemak.
Namun, kerap kali peminum kopi sering menambahkan susu, gula, pemanis buatan, krim, dan lainnya yang akan mengurangi manfaat kopi.
Sisi negatifnya, kafein dapat merusak arteri jika dikonsumsi di pagi hari saat perut kosong. Risiko lain dari minum kopi saat perut kosong adalah memicu irama jantung tidak normal, membatasi aliran darah ke otak, serta menimbulkan getaran dan perasaan cemas. Ada juga risiko osteoporosis.
Minum delapan cangkir atau lebih sehari dapat berdampak negatif pada fungsi memori Anda. Sembilan atau lebih minuman berkafein setiap hari diperkirakan meningkatkan risiko terkena jenis kanker tertentu.
Sisi positifnya, ilmuwan olahraga menemukan bahwa mengonsumsi 1-2 cangkir kopi setiap hari berkontribusi positif terhadap aktivitas otot karena mobilisasi kalsium.
Intinya, pilihlah kopi yang asli, dan minumlah tidak lebih dari satu hingga dua cangkir setiap hari tanpa campuran, cukup kopi hitam atau espresso.
Selain itu, selalu minum kopi setelah makan, sehingga bisa mendapatkan manfaatnya sekaligus meminimalkan risiko.
