Bisnis.com, JAKARTA - Gaya hidup sehat dan menurunkan berat badan menjadi tujuan banyak orang di Indonesia. Salah satu produk yang kerap ditawarkan di media sosial untuk menjawab kebutuhan itu adalah dengan minuman kaya serat atau fiber.
Munculnya minuman tersebut oase di gurun pasir, tak sedikit yang mengklaim bisa menurunkan berat badan dengan cepat karena bisa memperlancar buang air besar.
Produk ini tentunya bakal laris manis, mengingat berdasarkan data Riskesdas 2018 Kementerian Kesehatan RI, sekitar 1 dari 5 orang dewasa di Indonesia mengalami obesitas dengan indeks masa tubuh (BMI) sama dengan atau di atas 30. Sementara itu, 1 dari 3 orang mengalami kelebihan berat badan atau overweight.
Lantas seberapa efektif menggunakan minuman serat untuk penurunan berat badan?
Dr. dr. Gaga Irawan Nugraha, Wakil Ketua Himpunan Studi Obesitas Indonesia menyebutkan bahwa tak masalah jika ingin meminum minuman serat sehari-hari. Namun, dia menjelaskan bahwa yang banyak dijual adalah minuman dengan serat larut air.
"Jadi serat larut air itu dia akan melapisi usus halus sehingga menyebabkan penyerapan lemak jadi terhambat. Serat larut air itu akan menyebabkan rasa kenyang yang lebih lama. Jadi, menjadi penyebab utama berat badan turun sih enggak, tapi otomatis menekan nafsu makan dan berat badan jadi turun," jelasnya dalam Media Briefing di Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Baca Juga Bahayanya jika Tubuh Kekurangan Serat |
---|
Namun, perlu diingat bahwa minuman tersebut tidak alami dan tidak jarang mengandung gula berlebih, yang berbanding terbalik dengan anjuran saat sedang diet, yaitu menjauhi asupan gula.
Ganti Kebiasaan Makan Buah
Sebagai pengganti yang alami, Dr. Gaga menyarankan agar cukup dengan makan buah-buahan 2-3
"Serat larut air tuh adanya di mana? Biasanya ada di buah-buahan, jadi untuk mendapatkan manfaat dari serat larut air, makan saja buah-buahan. Cara makannya adalah 2-3 jam sebelum makan utama, jadi lemak terikat, kolestrol terikat," paparnya.
Selain itu buah juga memberikan zat yang bermanfaat untuk tubuh. Jadi ganti kebiasaan makan buah dari menjadi makanan penutup setelah makan utama menjadi 2-3 jam sebelum makan, ya!