Bisnis.com, JAKARTA -- Seluruh umat muslim di dunia sudah mulai menjalankan puasa Ramadan 1445 Hijriah. Selain untuk kebutuhan ibadah, puasa juga dapat menjaga kesehatan. Namun, bagi penderita diabetes harus ada perilaku khusus agar puasa tetap lancar.
Selama puasa Ramadan, tubuh tidak akan menerima asupan makanan dan minuman dari sebelum subuh hingga magrib. Selama waktu ini, tubuh akan menggunakan sumber glukosa yang disimpan dan kemudian dalam puasa akan memecah lemak tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi berikutnya.
Pasalnya, ketika berpuasa, penderita diabetes bisa mengalami penurunan gula darah secara drastis menjadi terlalu rendah atau hipo glikemik karena kekurangan asupan gula, atau sebaliknya mengalami lonjakan.
Oleh karena itu perlu untuk menjaga pola makan seimbang agar gula darah tetap terjaga aman sepanjang hari.
Tips Puasa untuk Penderita Diabetes
Mengutip diabetes.org.uk, penting untuk menjaga cara makan yang seimbang, termasuk makanan dari semua kelompok makanan, dan memperhatikan ukuran porsi.
1. Pilih Makanan Indeks Glikemik Rendah
Jika Anda menderita diabetes dan sedang berpuasa, sebaiknya sertakan makanan yang diserap lebih lambat (yang memiliki indeks glikemik lebih rendah) tepat sebelum Anda memulai puasa.
Beberapa makanan dengan indeks glikemik rendah tersebut antara lain:
1. Buah-buahan segar
2. Sayuran hijau
Baca Juga Kenali Gejala Diabetes pada Kulit Anda |
---|
3. Gandum utuh
4. Greek yogurt
5. Telur
6. Ikan
7. Keju
8. Biji-bijian dan kacang-kacangan
Memilih jenis makanan seperti ini akan membantu Anda kenyang dan menjaga kadar glukosa darah Anda lebih merata selama berpuasa.
Perhatikan juga ukuran porsi makanan yang mengandung karbohidrat, jangan lupa menyertakan buah-buahan, sayuran, seperti misalnya disatukan dalam semangkuk salad.
2. Hindari Makanan dan Minuman Manis
Saat berbuka puasa, hindari banyak makan yang terlalu manis, meskipun kebanyakan orang Indonesia menganut "berbuka dengan yang manis". Selain itu, hindari penggunaan minyak berlebih saat memasak, cobalah makan makanann yang di panggang, atau cukup digoreng tanpa minyak di wajan anti lengket atau air fryer.
Selain itu, hindari minuman penuh gula seperti es-es yang memang banyak dijual dan begitu menggiurkan selama puasa. Minum air putih yang banyak untuk menghindari dehidrasi, dan minumlah minuman beba gula. Jika Anda menyukai minuman manis maka gunakan pemanis sebagai pengganti gula.
3. Selalu Pantau Gula darah
Jika Anda memutuskan untuk berpuasa, penting untuk memantau gula darah lebih sering karena kadarnya mungkin turun terlalu rendah (dikenal sebagai hipoglikemia atau hipo).
Hal ini lebih mungkin terjadi jika Anda sedang tidak sehat, menggunakan insulin atau beberapa obat diabetes, atau keduanya. Konsultasikan dengan ahli diabetes Anda sebelum berpuasa.
Jika mengalami gejala hipoglikemia, seperti merasa gemetar, berkeringat, dan disorientasi, segeralah berbuka dan mengobatinya dengan pengobatan hipo yang biasa Anda lakukan, seperti tablet glukosa, minuman manis, atau GlucoGel, diikuti dengan camilan seperti roti atau sereal.
Selain itu, ada pula bahaya bahwa kadar glukosa darah Anda menjadi terlalu tinggi (dikenal sebagai hiperglikemia). Hal ini berpotensi mengakibatkan kondisi serius yang dikenal sebagai ketoasidosis diabetikum (DKA).
Gejala kadar glukosa darah tinggi mungkin termasuk rasa sangat haus, buang air kecil dalam jumlah besar, atau kelelahan ekstrem. Jika kadar glukosa darah Anda tetap tinggi dan Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter.