Bisnis.com, JAKARTA - Banyak orang yang mengalami kecemasan sosial dalam hidupnya, sehingga dapat mengganggu segala aktivitas yang dilakukan dan interaksi sosial yang jalani.
Dilansir dari indianexpress.com, Senin (15/4/2024), kecemasan sosial merupakan kondisi dimana seseorang mengalami ketakutan yang besar dalam melakukan interaksi sosial.
Kecemasan sosial yang dialami jika tidak ditangani dengan cepat hanya akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan terutama pada kesehatan mental untuk itu wajib mengetahui tanda dan cara penanganan yang benar agar dapat mengatasi kecemasan sosial yang dialami.
Faktor-faktor yang menjadi penyebab kecemasan sosial:
1. Genetika
Memiliki riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan dapat lebih cepet meningkatkan risiko mengalami gangguan kecemasan sosial
2. Faktor lingkungan
Pengalaman masa kecil yang kurang baik seperti pernah mengalami penindasan atau penolakan sosial dapat meningkatkan lebih besar risiko mengalami kecemasan sosial.
3. Pola asuh
Pola asuh yang buruk terhadap anak seperti selalu menekan pendapat anak secara kritis, kondisi tersebut dapat menimbulkan turunnya tingkat percaya diri sehingga dapat meningkatkan risiko lebih besar mengalami kecemasan dalam interaksi sosial.
4. Media sosial
Tekanan dalam bermain media sosial yakni seperti adanya keinginan untuk menampilkan citra yang sempurna dengan membandingkan penampilan diri sendiri dengan orang lain dapat berkontribusi dalam meningkatkan kecemasan sosial.
Tanda-tanda mengalami kecemasan sosial
1. Menghindari interaksi sosial
Orang yang mengalami kecemasan sosial akan cenderung menghindari segala interaksi sosial, mereka akan memilih untuk tidak datang dalam setiap pertemuan sosial seperti pesta pernikahan, ulang tahun, acara kantor karena mengalami rasa takut yang berlebihan akan penilaian dari orang lain.
Akibat dari kondisi tersebut yakni akan merasakan kesepian dari tindakan isolasi yang dilakukan sehingga dapat memperburuk kecemasan yang dialami.
2. Gejala fisik
Orang yang mengalami kecemasan sosial akan mengalami gejala fisik seperti berkeringat, gemetar, detak jantung lebih cepat, mual, wajah memerah, dan kesulitan bernapas dalam situasi sosial. Kondisi tersebut tentu akan mengganggu aktivitas yang dilakukan dan menurunkan rasa percaya diri dalam berinteraksi.
Baca Juga : Kenali ADHD dan Gangguan Kecemasan pada Anak |
---|
3. Kesadaran diri yang berlebihan
Mereka yang mengalami kecemasan sosial maka akan lebih cenderung untuk mendengarkan pendapat orang lain yang sebenarnya belum tentu baik untuk dirinya, akibat dari kondisi ini yakni akan mengalami perasaan khawatir dalam mengatakan atau melakukan sesuatu sehingga meningkatkan kewaspadaan dan ketidaknyamanan dalam interaksi sosial.
4. Mengkritik diri sendiri negatif
Orang yang mengalami kecemasan sosial akan sering melakukan self talk negatif yakni dengan mengkritik diri sendiri atas kesalahan yang dilakukan atau kekurangan yang dialami dalam situasi sosial. Kondisi ini akan menurunkan tingkat percaya diri sehingga dapat menimbulkan kecemasan yang berlebihan dalam interaksi sosial.
5. Kesulitan dalam berbicara
Seseorang yang mengalami kecemasan sosial akan lebih sulit melakukan pembicaraan dilingkungan sosial, hal tersebut terjadi karena terkadang artikulasi yang diucapkan tidak jelas sehingga lawan bicara kesulitan dalam memahami ucapan yang dikatakan.
6. Takut menjadi pusat perhatian
Orang dengan kecemasan sosial akan takut apabila harus menjadi pusat perhatian baik dalam kelompok maupun interaksi personal, kondisi tersebut akhirnya membuat mereka menghindari segala interaksi sosial.