Vape Lebih Baik dari Rokok Konvensional? Ini Penjelasannya /FOTO REUTERS
Health

Vape Lebih Baik dari Rokok Konvensional? Ini Penjelasannya

Redaksi
Rabu, 17 April 2024 - 01:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Rokok elektrik atau vape menjadi rokok alternatif dari rokok konvensional yang kini tengah digandrungi oleh remaja. Vape dipercaya lebih aman digunakan dibandingkan rokok konvensional yang memiliki bahan utama tembakau.

Bahkan diklaim tidak akan menimbulkan masalah saluran pernapasan, seperti faringitis bronchitis. Lantas, apakah persepsi tersebut benar?

Baru-baru ini publik ramai membicarakan seorang pemuda di Klaten yang harus menelan pahitnya dampak penggunaan vape dalam jangka panjang.

Berhembus kabar pria bernama Rico itu didiagnosis mengalami faringitis bronkitis akibat sudah lama menggunakan rokok konvensional dan vape.

Menurut Kementerian Kesehatan, Faringitis adalah peradangan di bagian tenggorokan yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri dan rokok merupakan salah satu penyebab utama terjadinya faringitis.

Sedangkan bronchitis adalah peradangan yang terjadi di pipa saluran pernapasan dari bagian tenggorokan menuju oran paru. Bronkitis dipengaruhi oleh paparan zat-zat berbahaya.

Dapat disimpulkan, Faringitis bronkitis merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh masuknya zat-zat berbahaya, virus, atau bakteri.

Zat-zat berbahaya tersebut bisa diperoleh dari debu atau kandungan kimia yang terdapat dalam rokok konvensional dan rokok elektrik (vape)

Seperti dilansir Bisnis, menurut Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr dr Agus Dwi Susanto mengatakan vape menghasilkan uap yang sama bahayanya bagi pengguna maupun orang lain.

“Sama berbahaya. Jadi, uap vape maupun asap rokok konvensional sama-sama berbahaya untuk kesehatan,” kata Agus, dikutip pada Selasa (16/4/2024).

Menurutnya kandungan nikotin, zat karsinogen, dan partikel halus yang terkandung dalam liquid (cairan khusus vape) dapat memicu bahaya bagi kesehatan. Ketika zat-zat tersebut masuk kedalam tubuh berpotensi menyebabkan infeksi saluran pernapasan.

“Jadi kalau menggunakan vape setiap hari, ataupun menghirup uapnya juga berisiko sama. Riset luar negeri, WHO mengatakan orang-orang yang ada di sekitar pengguna vape juga menghirup bahan berbahaya di vape itu,” lanjutnya.

Salah satu Kandungan bahan kimia dalam liquid vape bernama diacetyl yang biasa digunakan untuk memberikan rasa ketika liquid menguap. Banyaknya kandungan diacetyl yang masuk kedalam tubuh sangat erat dengan penyakit paru-paru, seperti bronkiolitis obliterans. Zat ini membuat iritasi di saluran pernapasan.

Selain itu, vape dan rokok konvensional sama-sama mempunyai kandungan nikotin. Nikotin yang dihisap perokok akan masuk ke aliran darah, akibatnya tubuh memproduksi banyak hormon adrenalin dan membuat tekanan darah meningkat. Alhasil, jantung pun akan bekerja lebih keras untuk memompa darah, hal ini sangat berbahaya bagi penderita penyakit jantung. ‘

Dapat disimpulkan vape atau rokok konvensional dapat berdampak buruk bagi kesehatan, terutama infeksi saluran pernapasan seperti faringitis bronkitis atau infeksi lainnya. Kandungan zat-zat yang terkandung dalam liquid maupun rokok konvensional membuat iritasi saluran pernapasan dan berakibat fatal jika terkontaminasi dalam jangka waktu panjang. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro