Bisnis.com, JAKARTA - Anemia aplastik adalah gangguan autoimun yang menyebabkan kelainan pada darah. Penyakit ini termasuk kategori langka, namun sangat mematikan. Kelangkaan ini membuat seseorang tidak menyadari dirinya terjangkit penyakit tersebut. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui gejala dan bahaya dari anemia aplastik.
Anemia aplastik masih hangat diperbincangkan oleh masyarakat setelah komika kondang tanah air, Babe Cabita, wafat akibat penyakit itu. Hingga berhembus isu tentang salah satu obat pereda pusing kepala memiliki kandungan yang bisa menyebabkan anemia aplastik.
Mengutip dari Cleveland Clinic, anemia aplastik disebabkan ketika sumsum tulang tidak dapat menghasilkan cukup sel darah dan trombosit. Setidaknya ada 300 sampai 900 orang di Amerika Serikat didiagnosis anemia aplastik setiap tahunnya.
Penyakit ini umumnya menyerang seseorang yang berusia 15 hingga 25 tahun serta saat memasuki masa lansia yakni 60 tahun ke atas.
Lantas, bagaimana cara mengetahui gejala anemia aplastik?
Dilansir healthline, kondisi langka ini bisa ditandai dengan beberapa gejala sehingga bisa mengurangi risiko penyakit lainnya, yaitu:
1. Mudah lelah
2. Pendarahan yang berlebihan
3. Sesak napas
4. Mimisan
5. Gusi berdarah
6. Muka atau tubuh terlihat pucat
7. Sakit kepala
8. Ritme detak jantung tidak normal
9. Munculnya bintik merah atau ungu pada kulit
Dilihat dari gejala tersebut tampaknya sangat sulit dibedakan dengan penyakit lainnya, seperti flu atau demam. Biasanya gejala tersebut terjadi, dokter akan melakukan serangkaian tes darah untuk memastikan adanya kondisi autoimun aplastik.
1. Menguji dan mengukur sel darah, termasuk lima jenis sel darah putih
2. Memeriksa sel darah dan trombosit menggunakan mikroskop
3. Menghitung jumlah sel darah merah yang belum terbentuk sempurna (retikulosit)
4. Memeriksa atau mengambil sebagian jaringan sumsum tulang belakang.
Pemeriksaan itu tidak lepas untuk mencegah dampak yang serius bagi penderitanya. Pasalnya, dampak yang disebabkan oleh penyakit tersebut dapat berujung pada kematian. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, ada beberapa dampak yang berpotensi besar menyerang penderita anemia aplastik.
1. Leukemia
Seperti yang diketahui, leukemia adalah kanker darah yang disebabkan gangguan fungsi sumsum tulang belakang sehingga produksi sel darah merah atau putih tidak normal. Kesempatan hidup bagi penderita leukemia sangat kecil, dan dapat menyebabkan kematian dalam jangka waktu beberapa hari.
2. Mudah terserang infeksi
Dampak kedua adalah tubuh lebih mudah terinfeksi lantaran imun dalam tubuh melemah dan sulit menangkal virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Tak hanya itu, anemia aplastik menimbulkan autoimun yang merupakan kondisi sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang sel-sel sehat dalam tubuh itu sendiri.
3. Pendarahan hebat
Tubuh lebih rentan mengalami pendarahan yang bisa diakibatkan benturan atau goresan luka. Pendarahan ini dapat muncul dari dalam atau luar area tubuh. Pendarahan bagi penderita anemia aplastik darah mudah keluar hingga tubuh kekurangan darah dalam jumlah drastic secara singkat. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)