Bisnis.com, JAKARTA – Jangan pernah meremehkan sakit kepala yang mungkin Anda alami. Anda tidak akan pernah tahu apa yang menjadi penyebabnya sampai Anda memeriksakannya ke dokter. Faktanya, sakit kepala menjadi salah satu gejala di mana penyumbatan pembuluh darah di otak sedang terjadi.
Apabila tidak segera ditangani, hal tersebut akan mengancam keselamatan Anda. Dilansir dari Barrow Neurological Institute dan WebMD, berikut hal yang harus Anda ketahui tentang penyempitan pembuluh darah di otak:
Penyempitan pembuluh darah di otak dapat terjadi ketika pembuluh darah arteri dipenuhi oleh timbunan lemak (plak). Plak dapat tertimbun dan terkumpul dalam pembuluh darah sejak masih kanak-kanak, tetapi penimbunan plak yang cukup parah–hingga menimbulkan gejala–lebih mungkin terjadi pada orang dewasa.
Kondisi ini dapat membatasi aliran darah ke area otak, sehingga risiko terkena stroke akan meningkat. Apabila penyumbatan terjadi, maka aliran oksigen ke otak juga akan berkurang. Tidak hanya pada otak saja, penyumbatan juga dapat terjadi pada bagian tubuh lain, salah satunya tulang belakang.
Penyumbatan hampir selalu terjadi setelah hal lain terjadi di dalam tengkorak, yang disebut subarachnoid hemorrhage (SAH). SAH merupakan jenis stroke yang terjadi pada saat pembuluh darah di permukaan otak pecah–dan juga merupakan jenis stroke yang paling berbahaya.
Gejala
Gangguan ini dapat Anda kenali dari berbagai gejala yang ditimbulkan, yaitu:
Sakit kepala yang tiba-tiba dan parah
Kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi tubuh
Mati rasa atau kesemutan
Gangguan dalam berbicara
Masalah penglihatan
Pusing atau vertigo
Kaku pada leher
Kebingungan
Dokter Anda dapat melakukan berbagai tes untuk mendiagnosis penyakit ini, seperti:
Angiografi CT
Angiografi MRI
Angiografi berbasis kateter
Transcranial doppler ultrasound
Positron emission tomography (PET)
Cara mengobati
Pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi risiko penderita dalam terkena stroke. Pengobatan tersebut disesuaikan dengan berbagai faktor, seperti ukuran penyumbatan atau sudah berapa kali Anda terkena stroke.
Obat pengencer darah–seperti Aspirin–dapat digunakan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah di lokasi arteri yang menyempit. Berbagai obat-obatan juga dapat digunakan untuk meminimalisir faktor risiko–seperti kolesterol dan tekanan darah tinggi. Namun, dokter mungkin akan menyarankan operasi jika penyumbatan besar terjadi dan menciptakan risiko stroke yang tinggi.
Siapa yang berpotensi terkena penyumbatan pembuluh darah di otak
Meskipun siapapun bisa mengalami penyumbatan pembuluh darah di otak, orang-orang dengan gangguan atau kondisi berikut lebih berisiko untuk mengalaminya:
Tekanan darah tinggi
Kolesterol Tinggi
Diabetes
Kegemukan
Merokok (atau penggunaan tembakau lainnya)
Turunan keluarga
Kurang berolahraga (Rafi Abid Wibisono)