Kaki kram/harvardhealth
Health

Ternyata, Lobak Bisa Bantu Turunkan Kolesterol dan Gula Darah Lho

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 10 September 2024 - 02:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Lobak adalah sayuran yang paling tidak disukai orang Amerika, menurut laporan Fox News pada tahun 2019.

Laporan tersebut mengutip temuan jajak pendapat terhadap 2.000 peserta yang mengevaluasi sayuran mana yang paling disukai orang. Sayangnya, 27% responden jajak pendapat tersebut tidak menyukai lobak.

Namun ternyata sayuran berwarna putih ini memiliki khasiat bisa menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah.

Dilansir dari healthdigest, angka dari Departemen Pertanian AS menunjukkan bahwa satu lobak berukuran sedang mengandung 233 miligram potasium, 25,6 miligram vitamin C, dan 36,6 miligram kalsium.

Angka tersebut relatif mengesankan, terutama mengingat Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan orang dewasa mengonsumsi 4.700 miligram potasium, 90 miligram vitamin C, dan 1.300 miligram kalsium setiap hari.

Intinya, satu lobak dapat memasok rata-rata orang dewasa dengan sekitar 5% potasium, 28% vitamin C, dan 3% kalsium yang mereka butuhkan per hari. Itu lumayan untuk sekitar 34 kalori.

Sudah diketahui luas jika potasium merupakan nutrisi yang berperan besar dalam menjaga kolesterol dan tekanan darah.

Meskipun hubungan antara potasium dan menurunkan kolesterol belum sepenuhnya dipahami, WebMD mencatat bahwa potasium sering kali dianggap sebagai bagian penting dari pola makan yang menyehatkan jantung.

Karena diet rendah kolesterol cenderung mencakup makanan tinggi kalium, semua makanan bergizi tinggi yang menawarkan cukup banyak kalium (seperti lobak) mungkin patut dicoba bagi orang yang ingin menurunkan kolesterolnya.

Lebih lanjut, dalam artikel Majalah MedlinePlus dari National Institutes of Health (NIH) tahun 2018, para penulis mencatat keuntungan kalium sebagai cara yang potensial untuk mencegah penyakit kardiovaskular.

Kalium dinamai berdasarkan kemampuannya yang diduga untuk membantu menghindari pengerasan arteri, menurut sebuah studi NIH tahun 2017 yang dilakukan pada tikus. Untuk memperjelas, artikel NIH asli menyebutkan bahwa kalium tidak selalu tepat untuk semua individu, seperti mereka yang memiliki masalah ginjal.

Namun, kalium dianggap paling bermanfaat bagi orang dewasa yang secara umum memiliki kesehatan yang baik.

Dalam hal mengurangi tekanan darah tinggi dengan kalium, korelasinya terdokumentasi dengan lebih baik. Misalnya, sebuah bab dari edisi tahun 2021 dari penelitian Advances in Food and Nutrition menunjukkan bahwa ada korelasi negatif antara kalium dan tekanan darah.

Artinya, ketika konsumsi kalium tinggi, pembacaan tekanan darah terkait cenderung rendah. Sebuah tinjauan dalam edisi Hypertension tahun 2019 menunjukkan potensi penggunaan alternatif garam yang diperkaya kalium bagi penderita hipertensi. 

Studi lain dari tahun 2024 (melalui Clinical Hypertension) lebih jauh mengeksplorasi bagaimana kalium bekerja untuk menurunkan tekanan darah. Para peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar kekuatan kalium dalam melawan hipertensi berasal dari kemampuannya yang diketahui untuk membantu tubuh mengeluarkan kelebihan natrium.

Tanpa asupan natrium yang berlebihan, orang dengan tekanan darah tinggi terkadang dapat mengurangi jumlahnya secara alami. Para penulis mencatat hasil studi sebelumnya yang menunjukkan asupan kalium menjadi "penentu independen penting tekanan darah, terlepas dari asupan natrium."

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro