Bisnis.com, JAKARTA — Beberapa orang terutama di atas usia 30 tahun ke atas pasti pernah mengalami nyeri sendi kaki baik di tumit, jempol, atau lutut, jangan-jangan itu asam urat!
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Kariadi Semarang, dr. Fenda Adita menerangkan bahwa penyakit asam urat adalah kondisi ketika timbul nyeri yang tak tertahankan, hingga terjadi pembengkakan di area persendian.
Namun, asam urat sendiri sebenarnya adalah hasil 'limbah' dalam darah yang berasal dari metabolisme zat purin yang seharusnya dibuang lewat urin dan feses. Zat purin sendiri dapat ditemukan di makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Asam urat terjadi ketika pada sebagian orang memiliki metabolisme zat purin yang berjalan lebih lambat, sehingga proses pembuangan pun terhambat dan menyebabkan terjadinya penumpukan purin di dalam darah hingga menyebabkan penyakit
"Penyakit ini dulu hanya dialami raja-raja, karena hanya mereka yang bisa makan daging merah sering-sering. Makanyandisebut penyakit Sultan. Tapi sekarang penyakit ini justru bisa dialami siapa saja," ujarnya dalam bincang bersama Kementerian Kesehatan, Jumat (20/9/2024).
Adapun beberapa faktor risiko penyebab asam urat berikut ini:
- Genetik
- Gaya hidup tidak sehat
- Komorbid atau penyakit bawaan terkait kardiovaskulers seperti darah tinggi, kencing manis, kolestrol tinggi, obesitas
- Merokok
- Peminum alkohol
Dokter Fenda menyebutkan, dalam beberapa kasus asam urat juga disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu. Sementara itu gejala yang dialami oleh penderita asam urat tidak sekadar nyeri sendi biasa.
Pada fase awal, asam urat sering kali tidak bergejala, tetapi ketika cek darah serum asam uratnya terpantau tinggi. Kondisi selanjutnya, penderita bisa merasakan nyeri pada sendi di jempol kaki, tumit atau lutut.
Selanjutnya, apabila terjadi serangan Gout, pada sendi bisa terjadi pembengkakan, radang kemerahan, hingga membuat kesulitan berjalan.
"Tapi, pada asam urat gejala biasanya terjadi mendadak. Apabila nyeri sendi berkepanjangan, mungkin bukan asam urat, sehingga harus diperiksakan ke dokter penyakit dalam," papar dr. Fenda.
Adapun, beberapa pencetusnya adalah makanan-makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, dan makanan serta minuman yang mengandung pemanis buatan.
"Sayuran hijau justru tidak masalah, masih bisa dan aman dimakan penderita asam urat selama tingkat asam uratnya sudah rendah dan normal," jelasnya.