Bisnis.com, JAKARTA - Manusia sejatinya adalah makhluk sosial, yang memerlukan berbagai interaksi agar tetap hidup dan tercukupi kebutuhan jasmani dan emosional.
Penelitian telah lama mencatat orang yang memiliki koneksi sosial yang solid memiliki risiko depresi yang lebih rendah daripada mereka yang tidak memiliki dukungan sosial dan emosional yang kuat.
Dilansir dari Pyschologi Today, Selasa, (3/12/24) orang yang terisolasi secara sosial atau kesepian cenderung mengalami stres terkait pekerjaan yang lebih tinggi, bahkan lebih mungkin menyalahgunakan obat-obatan dan alkohol.
Dapat diartikan bahwa persahabatan sangat mirip dengan makanan. Psikolog menemukan bahwa manusia memiliki kebutuhan mendasar untuk inklusi dalam kehidupan kelompok dan untuk hubungan dekat.
Dirangkum dari Very Well Mind Selasa, (3/12/24) berikut adalah bahaya kesehatan mental yang menanti orang dengan tingkat kesepian tinggi.
- Peningkatan penggunaan alkohol dan zat
- Kesehatan fisik yang lebih buruk
- Peningkatan risiko depresi
- Risiko bunuh diri yang lebih tinggi
- Perubahan fungsi otak
- Perilaku antisosial
- Penyakit jantung
- Tingkat stres yang lebih tinggi
Namun, kesepian bukanlah suatu hal yang datang secara tiba-tiba, sebab terdapat beberapa penyebab pasti yang mendorong seseorang memilih untuk mengisolasi dirinya.
1. Depresi
Isolasi sosial adalah gejala umum depresi. Orang yang depresi sering mengalami suasana hati yang rendah, kehilangan minat, kelelahan, putus asa, dan kehilangan motivasi, yang semuanya dapat membuat sulit untuk mempertahankan hubungan sosial.
2. Penyakit
Orang juga bisa menjadi terisolasi sebagai akibat dari kondisi kesehatan kronis. Kondisi seperti itu dapat memengaruhi mobilitas, membuat terlibat dalam kegiatan sosial menjadi sulit. Faktor-faktor seperti stigma atau rasa malu dapat membuat orang dengan kondisi kesehatan menghindari situasi sosial.
3. Kecemasan Sosial
Kecemasan sosial menyebabkan orang mengalami ketakutan intens yang terkait dengan situasi sosial. Orang yang memiliki kecemasan jenis ini cenderung menghadapinya dengan menghindari bersosialisasi. Ini dapat secara dramatis membatasi kemampuan mereka untuk mempertahankan hubungan dan hubungan sosial.
4. Stres
Stres hidup utama adalah penyebab umum isolasi sosial. Perceraian, misalnya, sering menyebabkan hilangnya koneksi sosial dan dapat menyebabkan orang menarik diri. Kehilangan pasangan, masalah keuangan, kehilangan pekerjaan, dan pensiun juga dapat menyebabkan perubahan kemampuan bersosialisasi seseorang.
5. Trauma
Adalah umum bagi orang yang pernah mengalami peristiwa traumatis untuk mengisolasi diri untuk mengatasinya.
Tergantung pada sifat trauma, beberapa orang mungkin berjuang untuk mempercayai orang lain dan takut terluka lagi. Mereka yang mengalami gejala gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dapat menghindari aktivitas sosial yang memicu ingatan tentang peristiwa traumatis.
Psikolog John Cacioppo dari University of Chicago telah melacak efek kesepian. John melakukan serangkaian penelitian baru dan melaporkan bahwa kesepian bekerja dengan beberapa cara yang membahayakan kesehatan.
6. Hindari hidup sendiri sebab meningkatkan risiko bunuh diri bagi tua dan muda
Individu yang kesepian melaporkan tingkat stres yang dirasakan lebih tinggi bahkan ketika terkena stres yang sama dengan orang yang tidak kesepian, dan bahkan ketika mereka sedang rileks.
- Kesepian meningkatkan kadar hormon stres yang bersirkulasi dan tingkat tekanan darah. Ini merusak regulasi sistem peredaran darah sehingga otot jantung bekerja lebih keras dan pembuluh darah dapat rusak oleh turbulensi aliran darah.
Dengan kata lain, manusia dibangun untuk kontak sosial. Ada konsekuensi serius yang mengancam jiwa ketika seorang manusia tidak mendapatkan interaksi yang cukup. Ketahuilah bahwa keterampilan sosial sangat penting untuk kesehatan anda. (Enrich Samuel K.P)