Para lansia mengikuti berbagai kegiatan daycare senior yang dilaksanakan oleh Tenteram Senior Care (TSC) di Gedung Administrasi Lantai 4 RSUI Depok, Jawa Barat. JIBI/Feni Freycinetia
Health

Lansia Aktif, Produktif, dan Bahagia di Tenteram Senior Care (TSC)

Feni Freycinetia Fitriani
Senin, 10 Maret 2025 - 11:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Layanan dan fasilitas yang disiapkan untuk pemberdayaan para lansia terus bermunculan di berbagai wilayah. Selain perusahaan yang bergerak di bidang senior living, ternyata ada komunitas yang menyediakan program menarik agar lansia tetap aktif di masa tua, salah satunya Tenteram Senior Care (TSC). 

Berbeda dengan panti jompo pada umumnya, Tenteram Senior Care (TSC) merupakan layanan day care senior yang menawarkan wadah berkumpul para lansia dimana mereka bertemu dan mendapatkan teman berbicara, aktivitas bermain sehingga dapat menjadi lansia yang bahagia, sehat dan berdaya. Aktivitas TSC saat dilakukan di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok, Jawa Barat. 

Direktur Tenteram Senior Care Yanti Djani mengatakan inisiasi untuk membentuk TSC tercetus saat pelaksanaan reuni 40 tahun alumni Fakultas Ekonomi UI angkatan 1983 atau yang dikenal dengan Wonder83. Yanti, Velly, dan Helmy, yang merupakan bagian dari Wonder83, bercita-cita ingin membangun sebuah griya untuk menghabiskan masa tua bersama teman-teman seangkatan saat kuliah. 

“Awalnya, kami ingin membangun senior living, tetapi perizinan cukup rumit dan biayanya lumayan besar. Akhirnya, kami sepakat untuk membuat day care yang bisa menjadi ruang beraktivitas bagi lansia, termasuk teman-teman Wonder83,” kata Yanti saat ditemui Bisnis di RSUI Depok. 

Meskipun memiliki tekad yang bulat, Yanti dan teman-temannya mengaku kebingungan mencari tempat untuk operasional Tenteram Senior Care. Untungnya, mereka bertemu dengan dokter Astrid yang menawarkan lokasi kegiatan di Gedung Administrasi RSUI lantai 4. 

Yanti menuturkan TSC merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan Griya Lansia Tenteram, Rumah Sakit UI (RSUI), dan Alzeimer's Indonesia. Akhirnya, day care lansia Tenteram Senior Care (TSC) resmi beroperasi pada 29 Mei 2024. 

TSM mengusung Program Aktivitas Usia Lanjut (PAUL) yang mencakup tiga hal utama, yaitu olah tubuh (brain gym, body percussion, pound fit untuk lansia, body movement, line dance), olah rasa (informasi kesehatan,  pegenalan diri, pembelajaran hidup dari para inspiring seniors), dan olah pikir (aktivitas seni dan kerajinan tangan serta mengenali kebudayaan).

Yanti mengaku program PAUL terinspirasi dari senior day care di Jenewa dan New York, tempat yang pernah dikunjunginya semasa tinggal di luar negeri. 

Untuk saat ini, kata Yanti, kegiatan TSM dilakukan selama satu minggu sekali, yaitu setiap Rabu mulai pukul 09.00-15.00 WIB. Lantaran keterbatasan tempat dan staf, TSM membatasi jumlah lansia yang bisa mengikuti kegiatan hanya 15 orang untuk setiap pertemuan.

Adapun, kategori lansia yang masih bisa mengikuti kegiatan, yakni lansia muda (60-70 tahun), lansia madya (70-80 tahun), dan lansia paripurna (di atas 91 tahun). Agenda PAUL awalnya dirancang untuk lansia muda dan madya yang bisa berkegiatan mandiri. 

“Namun, dalam perkembangannya saat ini juga diikuti peserta di atas 80 tahun dan peserta yang berkegiatan dengan didampingi anggota keluarga atau caregiver pribadi. Peserta tertua di TSC saat ini berusia 91 tahun namanya Bapak Bambang,” jelasnya. 

Warga lansia melakukan olah tubuh bersama yang dilaksanakan oleh Tenteram Senior Care (TSC) di Gedung Administrasi Lantai 4 RSUI Depok, Jawa Barat. JIBI/Feni Freycinetia
Warga lansia melakukan olah tubuh bersama yang dilaksanakan oleh Tenteram Senior Care (TSC) di Gedung Administrasi Lantai 4 RSUI Depok, Jawa Barat. JIBI/Feni Freycinetia

Kegiatan di TSC pada Rabu dimulai dengan registrasi, pemeriksaan tanda-tanda vital para lansia seperti pengukuran suhu dan tensi darah. Setelah dibuka oleh para trainer, para peserta lansia kemudian diajak untuk melakukan brain gym. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menstimulasi otak dan motorik warga senior. 

Para trainer dan staf di TSC terlihat sangat sabar dan benar-benar mencurahkan kasih sayang mereka terhadap 15 orang warga senior yang mengikuti kegiatan hari itu. Alhasil, warga senior yang hadir juga merasa nyaman dan dapat mengikuti brain gym dengan fokus serta suka cita. 

Setelah sesi brain gym selesai, hadir seorang dokter dari RSUI yang memberikan informasi kesehatan tentang gejala-gejala vertigo pada lansia.

Jelang istirahat makan siang, panitia mengajak 15 orang warga senior yang sebagian besar perempuan untuk bergerak dengan senam ringan sambil duduk di kursi mereka masing-masing. Para lansia terlihat semangat mengikuti setiap gerakan senam yang diajarkan oleh trainer, walaupun mereka memiliki keterbatasan fisik. 

Lantaran waktu operasional yang cukup panjang, Yanti menuturkan pihak TSC juga menyediakan makan siang dan kudapan bergizi seimbang khusus lansia yang disiapkan oleh Dapur Gizi RSUI. Setelah makan siang, kegiatan lansia dilanjutkan dengan kesenian dan fun games yang di akhiri pada pukul 15.00 WIB. 

"Seluruh makanan dan snack yang kami sediakan sudah melalui supervisi oleh ahli gizi di RSUI. Kami mengutamakan pola gizi seimbang, seperti sayuran, karbohidrat, dan serat yang dibutuhkan oleh para lansia. Tekstur makanan pun dipilih yang tidak terlalu keras agar bisa dinikmati oleh semuanya," ucap dia. 

Selain kegiatan dan makan siang, Yanti mengatakan momen yang paling dinanti-nanti oleh peserta day care TSC adalah sesi karaoke. Terlihat para lansia, trainer, bahkan caregiver yang hadir di ruangan tersebut berjoget diselingi canda-tawa sambil menyanyikan lagu-lagu lawas yang mereka senangi saat masih muda. 

Warga lansia berjoget dan karaoke bersama para trainer dan caregiver di sela-sela kegiatan Tenteram Senior Care (TSC) di Gedung Administrasi Lantai 4 RSUI Depok, Jawa Barat. JIBI/Feni Freycinetia
Warga lansia berjoget dan karaoke bersama para trainer dan caregiver di sela-sela kegiatan Tenteram Senior Care (TSC) di Gedung Administrasi Lantai 4 RSUI Depok, Jawa Barat. JIBI/Feni Freycinetia

Untuk saat ini, Yanti mengatakan lansia yang ingin mengikuti program day care TSM akan diterapkan biaya sebesar Rp300.000 per hari atau Rp1 juta per 4 kali kedatangan.

Meski demikian, dia mengakui bahwa biaya operasional sebenarnya atau actual cost kegiatan mencapai Rp450.000 per orang. Namun, untuk mengakomodasi warga lansia yang keuangannya terbatas, pihak TSC memberikan diskon 30% sehingga menjadi Rp210.000 per kedatangan atau Rp700.000 untuk  4 kali kedatangan. 

Bagi keluarga yang ingin mendaftarkan orang tua atau warga senior untuk mengikuti kegiatan daycare di TSC dapat datang ke RSUI Gedung Administrasi Lantai 4 setiap hari Rabu pukul 09.00-15.00 dengan terlebih dahulu menghubungi nomor WhatsApp 08118305510 (WA Only). Konfirmasi dilakukan paling lambat H-10 sebelum kedatangan. 

Yanti mengaku pihaknya akan sangat senang jika ada pihak-pihak lain yang ingin berkontribusi dalam kegiatan operasional TSC. Selain membuka kesempatan bagi para donatur, dia juga terbuka dan siap membantu apabila ada komunitas lain yang ingin menerapkan program PAUL yang sudah dijalankan di TSC di tempat lain. 

“Saat ini, pendanaan masih swadaya dari alumni FE UI 83, donatur Consulting Servicer Indonesia, Zero Sixers Cycling Club [komunitas goweser Alumni FEBUI. Kami sangat berharap ada pihak-pihak lain yang ikut serta dalam mendukung aktivitas lansia agar mereka lebih sehat dan berdaya,” ujar Yanti. 

Ninik Suluh (70 tahun), salah satu warga lansia yang mengikuti kegiatan senior daycare di Tenteram Senior Care (TSC) yang berlokasi di RSUI, Depok, Jawa Barat. JIBI/Feni Freycinetia
Ninik Suluh (70 tahun), salah satu warga lansia yang mengikuti kegiatan senior daycare di Tenteram Senior Care (TSC) yang berlokasi di RSUI, Depok, Jawa Barat. JIBI/Feni Freycinetia

Ninik Suluh, salah satu warga senior mengaku dirinya sangat senang mengikuti seluruh kegiatan senior daycare di TSC. Saat ini, Ninik berusia 70 tahun atau sudah masuk golongan lansia lanjut usia. 

Kepada Bisnis, Ninik bercerita dirinya dulu bekerja sebagai sekretaris bagian sumber daya manusia (HRD) di salah satu kantor dan pensiun saat memasuki usia 60 tahun. Dia mengikuti kegiatan TSC sejak periode trial hingga saat ini. 

"Saya kebetulan pernah kena stroke dulu. Waktu itu emosi saya naik-turun dan agak tidak stabil, ada perasaan yang membuat saya rendah diri. Ternyata saya menemukan aktivitas yang cocok dengan kebutuhan saya di TSC. Di sini, semua peserta tidak wajib bisa. Namun, ketika mengikuti seluruh rangkaian saya pikir 'oh ternyata saya masih bisa'. Akhirnya, rasa kepercayaan diri saya kembali lagi," katanya. 

Ninik mengaku ada banyak manfaat yang dia dapatkan selama mengikuti kegiatan senior daycare di TSC. Namun, hal yang benar-benar mengubah dirinya adalah olah nafas untuk memaksimalkan peredaran oksigen di seluruh tubuhnya. Selain itu, Ninik juga sangat terbantu dengan hadirnya para dokter dari RSUI yang memberikan informasi terkait kesehatan lansia. 

Manfaat lain yang tak terduga justru dia dapatkan dari teman-teman lansia yang mengikuti program senior daycare di TSC. Dia mengaku tidak sabar untuk bertemu mereka untuk berbagi cerita dan tertawa bersama setiap hari Rabu. 

Ketika ditanya soal fasilitas atau layanan apa saja yang diperlukan oleh lansia di Indonesia, Ninik mengatakan perlunya perhatian dan kasih sayang bagi warga senior seperti dirinya. 

"Lansia itu kalau di rumah sendirian, anak-anak pada sibuk, mereka jadi lonely [kesepian]. Di sini, kami semua saling mengisi dan ada kehangatan. Saya merasakan sekali bagaimana saya dan teman-teman cari ceria. Bahkan, banyak yang kangen untuk 'sekolah' di TSC. Ada kebahagiaan, kami membentuk energi positif yang mengisi satu sama lain," tuturnya. 

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro