Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia tidak hanya memiliki segudang seniman, tetapi juga pasar seni rupa di dalamnya. Tak heran bila akhirnya Art Fair muncul di Indonesia seperti Art Jog, Jakarta Art Stage, dan Art Jakarta.
Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Ricky Joseph Pesik mengatakan, pihaknya mendukung gelaran art fair di Indonesia karena hal tersebut dapat menjadi forum bagi para kreator seni untuk memperoleh pasarnya.
“Sesusai tugas pokok Bekraf di sektor kreatif kami mendukung ajang tersebut,” ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.
Baca Juga Kiat Sukses Jadi Kolektor Benda Seni |
---|
Ricky mengungkapkan salah satu dukungan Bekraf terkait art fair ini adalah mengupayakan kemudahan masuk dan keluarnya benda-benda seni. “Kami membantu sampai urusan costum dan segala macam,” ujarnya.
Selain itu, imbuhnya, Indonesia telah menandatangani ATA Carnet sehingga benda seni yang masuk maupun keluar dari Indonesia dibebaskan dari bea masuk. Ricky mengatakan, para penyelenggara pameran, art fair, maupun seniman dipermudah berkenaan dengan keluar masuknya benda seni.
“Yang sudah-sudah kan, kalau mau pameran susah untuk membawa masuk benda seni itu ke Indonesia. Atau sebaliknya. Bahkan ada seniman yang membiarkan karyanya di luar karena ketika masuk [ke dalam negeri] dikenakan pajak di Indonesia,” ujarnya.
Dikutip dari Bisnis.com, ATA Carnet merupakan sistem yang disepakati setelah dilaksanakannya Konvensi ATA di Istanbul pada 30 Juli 1963 dan diotorisasi oleh International Chamber of Commerce yaitu perjanjian perizinan sementara atau paspor bagi perpindahan sejumlah barang tanpa membutuhkan surat jaminan, pajak maupun formalitas kepabeanan.
Di lain sisi, Ricky menuturkan, pihaknya mengapresiasi gelaran Art Jog karena telah diperhitungkan di pasar seni internasional. Ricky menilai Art Jog luar biasa dalam membangun reputasi sebagai art market.
“Saya tahu, kurator Art Bassel jadikan Art Jog sebagai destinasi mereka,” ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya tidak hanya mendukung Art Jog, tetapi juga gelaran sejenis seperti Art Jakarta dan Jakarta Art Stage yang akan dihelat dalam waktu dekat. Ricky mengatakan, pihaknya akan terus mempromosikan ajang-ajang tersebut ke level internasional. Sebab ajang itu tidak hanya bermanfaat bagi seni rupa, tetapi juga pariwisata Indonesia.
“Kami sedang gencarkan promosinya. Saya percaya Asia akan menjadi pusat dunia terkait seni rupa dan Indonesia harus mengambil momentum tersebut lewat ajang-ajang seperti ini,” ujarnya.