Bisnis.com, JAKARTA-- Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengajak seluruh bangsa untuk mencegah dan mengendalikan berbagai penyakit yang ditularkan oleh vektor, antara lain chikungunya, demam berdaran dengue (DBD), kaki gajah, dan malaria.
Walau negara-negara di Asia Tenggara mengalami perkembangan yang pesat, namun penyakit DBD dan malaria mengakibatkan lingkaran setan kemiskinan, dan status sosial serta ekonomi masyarakat.
"Penyakit ini masih membunuh ribuan orang di kawasan Asia Tenggara," kata Poonam Khetrapal Singh, Dirketur Regional WHO untuk kawasan Asia Tenggara di Jakarta, Senin (7/4/14) dalam rangkaian menyambut Hari Kesehatan Sedunia (HKS) yang jatuh setiap 7 April.
Sings menuturkan 40% populasi dunia yang berisiko tinggi terkena malaria, tinggal di kawasan Asteng. Ini merupakan pertanda betawa kawasan yang merupakan tempat tinggal seperempat penduduk dunia ini, jadi wilayah rawan malaria.
Menurut dia, dari 11 negara di kawasan Asteng, yaitu Bangladesh, Bhutan, Korea, India, Indonesia, Maladewa, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Timor Leste, hanya Maladewa yang bebas dari malaria.
"Sri Lanka berhasil menurunkan kasus malaria, dari 203.000 pada 2000 menjadi tak ada kasus pada November 2012," ujarnya.
Menurut dia, penyakit-penyakit tersebut dapat mematikan, tapi juga dapat dicegah.
"Solusinya ada pada upaya koordinasi dan selaras dari semua pihak. Kementerian Kesehatan tak bisa sendirian mengendalikan berbagai penyakit itu. Pengendalian dan pencegahan memerlukan keterlibatan semua sektor, komitmen politik yang kuat, serta partisipasi aktif masyarakat," ungkap Singh.
Dia menambahkan baru-baru ini kawasan Asteng berhasil mengalahkan polio. "Kini waktunya kita mengalahkan malaria, DBD, serta berbagai penyakit yang ditularkan vektor," ujarnya.
Fashion
WHO: Berantas Vektor Penular Penyakit
Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Martin Sihombing