Bisnis.com, JAKARTA- Keindahan taman laut Alor yang begitu menawan dapat dilihat melalui buku "Alor Underwater" yang diluncurkan pada Senin (15/12/2014) di Auditorium Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata RI, Jakarta Pusat.
"Alor Underwater" adalah buku yang berisi kumpulan foto yang menggambarkan keindahan alam serta budaya Kabupaten Alor. Buku ini mengungkap lebih lanjut kekayaan taman laut Alor yang nyatanya adalah salah satu taman laut terindah di dunia.
Foto-foto yang terdapat dalam buku diambil oleh sembilan fotografer terpilih yang berasal dari Indonesia dan mancanegara, yakni Muljadi Pinneng Sulungbudi (Indonesia), William Tan (Singapura), Yuriko Chikuyama (Jepang), Dewi Wilaisono (Indonesia), Edly Tahier (Indonesia), Ferry Rusli (Indonesia), Gemala Hanafiah (Indonesia), Ria Qorina Lubis (Indonesia), dan Steven Ko (Taiwan).
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengungkap alasan pembuatan buku "Alor Underwater".
"Ada potensi yang indah dan luar biasa di Alor yang perlu dipublikasikan dan dibanggakan, yakni dunia bawah laut di Alor. Nantinya, setelah ini akan berlanjut ke beberapa tempat lainnya yang bisa dinikmati oleh para penikmat wisata," kata Frans Lebu Raya dalam konferensi persnya.
Sebelumnya, pemerintah NTT telah melakukan lomba fotografi internasional bawah laut di Alor selama tujuh hari, 23-29 September 2014, di sekitar perairan Kabupaten Alor. Lomba ini diikuti peserta dari Indonesia dan peserta internasiona, seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, Singapura, dan Australia.
Foto-foto yang terkumpul dari semua fotografer dililih oleh Muljadi Pinneng Sulungbudi. Ia adalah seorang fotografer bawah laut profesional yang kerap meraih beragam penghargaan nasional dan internasional.
"Buku ini dibuat untuk mengekspos salah satu daerah di Indonesia yang punya banyak potensi, yakni Alor. Buku dengan ketebalan 100 halaman ini memang tidak bisa mengungkap semua kekayaan, keindahan, dan potensi yang dimiliki Alor. Namun, setidaknya ini adalah permulaan. Harapan kami, foto-foto yang ada di buku ini bisa mewakili kecintaan kami terhadap Alor dan semakin banyak juga yang mencintai area itu agar daerah dan masyarakatnya bisa terus berkembang tanpa melupakan jati dirinya," jelas Pinneng yang juga putra asal NTT.
Buku yang terdiri dari 100 foto pilihan ini, untuk perdananya hanya akan dicetak sebanyak 200 eksemplar dan menjadi suvenir bagi tamu-tamu kehormatan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya.
"Buku ini memang dibuat terbatas dan diharapkan para penikmatnya dapat menceritakan secara luas sehingga semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Alor," ujar Gubernur NTT.
Diharapkan buku "Alor Underwater" menjadi semacam jendela sekaligus duta untuk menunjukkan keindahan alam serta budaya Alor kepada masyarakat luas. Pembuatan buku ini menjadi pilot project rencana program tahunan untuk mengabadikan keindahan alam dan budaya di wilayah lain di NTT.
Acara peluncuran buku "Alor Underwater" ini dihadiri oleh Dirjen Pemasaran Pariwisata RI, Gubernur NTT, para duta besar negara-negara sahabat, para anggota DPR RI dan DPD RI asal NTT, tokoh masyarakat NTT di Jakarta, para pejabat dari provinsi NTT, para sponsor, event organizer, dan awak media.