Bisnis.com, JAKARTA- Pemberian ASI eksklusif pada anak sangat dianjurkan kepada para ibu karena ASI memiliki nutrisi lengkap untuk tumbuh kembang si kecil mulai dari perkembangan otak hingga peningkatan sistem kekebalan tubuh.
Namun bila terasa kurang, probiotik dan laktosa tambahan dapat diberikan kepada anak usia 7 bulan ke atas, kata seorang guru besar dari Department of Pediatric, University of Brussels, Prof. Yvan Vandenplas.
Vandenplas yang hadir pada acara Masa Depan Si Kecil Berawal dari Saluran Cerna yang Sehat, di Penang Bistro, Jumat (11/9/2015), mengatakan secara alami, ASI mengandung probiotik dan laktosa yang dapat menjaga kesehatan serta kenyamanan saluran cerna. Anak sebaiknya diberi ASI sampai usia 2 tahun.
Seiring dengan penambahan usia, anak usia tujuh bulan sampai 12 bulan sudah boleh ditambahkan makanan pendamping ASI yang encer. Rentang waktu ini merupakan waktu transisi bagi saluran cerna anak dari konsumsi ASI yang cair menuju makanan padat.
"Kalau terlalu cepat memberi makan pendamping ASI, akan berpengaruh pada perkembangan saluran cerna berupa sembelit dan diare," kata DR.Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), dari Happy Tummy Council.
Untuk makanan pendamping ASI, katanya, lebih baik mengolah bahan makanan yang ada di lingkungan sekitar.
"Secara alami, ASI mengandung probiotik dan laktosa yang dapat menjaga kesehatan serta kenyamanan saluran cerna," kata Prof. Yvan Vandenplas.
Namun bila terasa kurang prebiotik dan laktosa, tambahan dapat diberikan kepada anak berusia 7 bulan ke atas melalui makanan dan minuman olahan susu seperti yoghurt dan keju.
Salah satu jenis prebiotik atau bakteri baik yakni Lactobacillus reuteri, memiliki potensi untuk memberikan kenyamanan pada saluran cerna, sehingga mampu mengurangi gejala gangguan pencernaan.
Sementara Laktosa atau karbohidrat yang terkandung di dalam susu mampu meningkatkan penyerapan nutrisi dengan menstimulasi mikrobiota dalam usus, meningkatkan penyerapan kalsium dan mineral lainnya.